PR BEKASI - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti pernyataan Sekjen HRS Center Haikal Hassan yang kecewa karena Sandiaga Uno menyusul Prabowo Subianto masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
Saking kecewanya, Haikal Hassan bahkan menyebut bahwa saat Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masuk Istana, justru para pendukungnya kini masuk penjara.
Menurut Refly Harun, apa yang disampaikan Haikal Hassan itu merupakan salah satu jeritan hati para pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019 lalu.
Baca Juga: Amankah Melakukan Hubungan Seksual dengan Orang Terinfeksi Covid-19? Berikut Penjelasan Ahli
Refly Harun juga menilai bahwa apa yang dilakukan Prabowo-Sandi merupakan pilihan politiknya, dan tidak ada kaitannya dengan pelanggaran hukum.
"Jadi ya itu jerit hati pendukung Prabowo-Sandi. Sebenarnya pilihan untuk masuk dalam pemerintahan adalah pilihan etik Prabowo-Sandi, pilihan politis, dan tidak ada kaitannya dengan pelanggaran hukum atau tidak," kata Refly Harun, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 29 Desember 2020.
Meski demikian, Refly Harun mengakui bahwa tak bisa dipungkiri jika saat ini banyak yang merasa kecewa terhadap Prabowo-Sandi, terutama para emak-emak.
Baca Juga: Positif Covid-19, Aa Gym: Sudah Berusaha Disiplin, Tapi Mungkin Banyak Hal yang Harus Diperbaiki
"Tapi memang secara etik tentu melukai banyak orang, terutama emak-emak yang sudah sangat antusias, bahkan mengeluarkan biaya sendiri untuk mendukung Prabowo-Sandi," ujar Refly Harun.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: YouTube Sobat Dosen