Berada di Cincin Api Pasifik, BNPB: Indonesia Negara dengan Risiko Ancaman Bencana Tinggi

- 29 Desember 2020, 16:40 WIB
Ilustrasi abu Gunung Merapi yang meletus.
Ilustrasi abu Gunung Merapi yang meletus. /PEXELS/PIXABAY

PR BEKASI - Berdasarkan rilis World Bank atau Bank Dunia, Indonesia merupakan salah satu dari 35 negara di dunia dengan resiko ancaman bencana tertinggi.

Ini dikarenakan Indonesia berada di kawasan cincin api pasifik yang diketahui memiliki banyak gunung berapi aktif yang berpotensi meletus.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi pers yang membahas Kaleidoskop Kebencanaan 2020, peristiwa terkait bencana alam di Indonesia selama 2020 dan prediksi fenomena serta potensi bencana 2021.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Suap Pengadaan Bansos Covid-19, KPK Panggil Dua Saksi

"Ini harus kita akui, Indonesia memiliki 500 gunung api, 127 di antaranya gunung api aktif," kata dia dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa, 29 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Bahkan, tiga letusan gunung api berdampak besar yang pernah terjadi di muka bumi dan diketahui peneliti berada di Indonesia.

Ketiiga gunung tersebut yakni Gunung Tambora di Sumbawa, Gunung Danau Toba Sumatra Utara, dan Gunung Api Krakatau di Selat Sunda.

Baca Juga: Ikut Terlibat Kasus Suap Djoko Tjandra, Andi Irfan Jaya Dituntut 2.5 Tahun Penjara

Selain itu, Indonesia juga diketahui memiliki hampir 300 patahan lempeng yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air terutama di pantai barat Sumatera, Jawa, Sulawesi, Indonesia bagian timur hingga ke Papua.

"Kita juga berada pada pertemuan tiga subduksi yakni Indo Australia, Eurasia dan Pasifik," kata Doni Monardo.

Dengan keberadaan tiga subduksi tersebut, maka Indonesia berpotensi mengalami gempa bumi dan tsunami secara berulang.

Baca Juga: Sah! Simak Spesifikasi dan Penampakan Xiaomi Mi 11, Ponsel dengan Snapdragon 888

Perulangan gempa bumi dan tsunami tersebut bahkan bisa terjadi puluhan, ratusan hingga ribuan tahun, ujar jenderal bintang tiga berdarah Minangkabau tersebut.

Tidak hanya itu, Indonesia yang memiliki dua musim setiap tahunnya selalu dihadapkan dengan persoalan kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, banjir, tanah longsor hingga banjir bandang.

Saat peralihan musim, bencana alam yang kerap terjadi yakni angin puting beliung yang ditambah dengan abrasi pantai atau banjir rob.

Baca Juga: Dihadiahi Sajadah oleh Amanda Manopo, Billy Syahputra: Dia Toleransinya Sangat Tinggi Sekali

Lulusan Akademi militer (Akmil) 1985 tersebut mengatakan beberapa daerah di Indonesia saat ini juga mengalami fenomena subsiden tanah atau penurunan tanah.

Artinya, permukaan daratan di Indonesia banyak yang lebih rendah dari permukaan air laut yang dapat mebuat masyarakat yang tinggal di pesisir pantai terdampak.

"Akibatnya, jika terjadi rob, masyarakat yang bermukim di sepanjang pantai akan terdampak banjir." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah