Jika benar terlaksana, Luqman Hakim akan memfasilitasi dengan siaran langsung di salah satu TV Nasional supaya rakyat bisa ikut menyaksikannya.
"Jika dibutuhkan dan tidak melanggar aturan, saya siap memfasilitasi debat ini nanti dengan siaran live di salah satu TV Nasional. Agar rakyat Indonesia bisa langsung menyaksikan," kata Luqman Hakim.
Jika dibutuhkan dan tdk melanggar aturan, saya siap memfasilitasi debat ini nanti dg siaran live di salah satu TV nasional. Agar rakyat Indonesia bisa langsung menyaksikan. https://t.co/rkhPoA2jZV— Luqman Hakim (@LuqmanBeeNKRI) December 29, 2020
Sebelumnya, dalam acara silaturahmi yang digelar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran pada Minggu, 27 Desember 2020, Gus Yaqut menyampaikan kegelisahannya soal Populisme Islam.
Gus Yaqut berharap Populisme Islam tidak berkembang luas di Indonesia, agar segala hal yang mengancam tenun kebangsaan dan kebhinekaan bisa ditekan sedini mungkin.
Baca Juga: Ceritakan Kegagalan Pemerintah dalam Penanganan Covid-19, Jurnalis Warga Disiksa dan Dihukum 4 Tahun
"Saya tidak ingin, kita semua tidak ingin, 'Populisme Islam' ini berkembang luas sehingga kita kewalahan menghadapinya, maka di pidato pertama itu saya sampaikan mari kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi," kata Gus Yaqut.
Namun, pernyataan Gus Yaqut itu mendapat kritik dari Politikus Partai Gerindra Fadli Zon. Fadli Zon bahkan mempertanyakan tupoksi Menteri Agama yang tiba-tiba saja menyoroti persoalan Populisme Islam.
Oleh karena itu, Fadli Zon menantang Gus Yaqut untuk berdebat di ruang publik untuk membahas apa arti 'Populisme' dan 'Populisme Islam'.
"Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu 'Populisme', 'Populisme Islam' dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?," kata Fadli Zon.***