Buaya Teror Permukiman Warga, BKSDA Kalteng: Jangan Buang Bangkai Binatang ke Sungai

- 5 Januari 2021, 19:54 WIB
Ilustrasi buaya.
Ilustrasi buaya. /Pexels/Rene Ferrer

 

Muriansyah menyebutkan, ada 11 kali serangan buaya terjadi selama 2020. Sedangkan awal Januari 2021 sudah ada kasus serangan buaya yaitu yang dialami seorang nenek bernama Bahriah.

Selama periode Januari sampai Juni 2020 terjadi empat kasus serangan buaya di Perairan Sungai Desa Handil Sohor.

Baca Juga: Dinilai Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19, Berikut Pengertian dan Proses Terapi Plasma Konvalesen

Akibat kejadian itu dua luka-luka dan dua korban selamat. Maret 2020 terjadi dua kasus serangan buaya di perairan Sungai Desa Lampuyang saat warga mencari kerang. Dua korban mengalami luka-luka.

Kejadian serupa di lokasi yang sama pada 27 September 2020 terjadi dua kasus serangan buaya di perairan muara sungai Desa Lampuyang saat warga mencari kerang.

Dua korban mengalami luka-luka. Serangan buaya kembali terulang di lokasi yang sama 25 Oktober 2020. Satu kasus serangan buaya di perairan muara Sungai Desa Lampuyang yang mengakibatkan korban mengalami luka pada bagian tangan dan kaki.

Baca Juga: Amien Rais Analogikan Kisah Firaun dengan Pemerintahan Jokowi, DPR: Spekulatif dan Tidak Tepat

Lebih lanjut, Muriansyah menjelaskan, semakin sulitnya mendapatkan makanan di sekitar hutan yang menjadi habitatnya, membuat buaya mencari makanan menyasar hingga ke permukiman.

Selain memakan sampah bangkai binatang yang dibuang ke sungai, buaya juga mengincar ternak yang kandangnya dekat dengan sungai.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah