PR BEKASI - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengkritik kinerja Tri Rismaharini yang kerap melakukan blusukan di Jakarta usai dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) pada 23 Desember 2020 lalu.
Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara menjadi seorang Wali Kota dan menjadi seorang Menteri.
Fahri Hamzah juga menyebut, seharusnya para staf Mensos yang akrab disapa Risma itu memberi tahu perbedaan tersebut.
Baca Juga: Minta Jokowi Lupakan Sejenak Isu Vaksin, Pandu Riono: Ada Situasi Gawat yang Perlu Jadi Perhatian
"Staf-nya Bu Risma harus kasih tahu beliau beda jadi Wali Kota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode," kata Fahri Hamzah, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @fahrihamzah, Rabu, 6 Desember 2021.
staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota. #MenSOS— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 5, 2021
Fahri Hamzah juga menyebut, karena menteri ditunjuk langsung oleh presiden, maka kerjanya harus secara sektoral dan berlaku di seluruh negeri, bukan hanya fokus pada satu wilayah saja seperti Wali Kota.
"Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota. #MenSOS," ujar Fahri Hamzah.
Baca Juga: Predator Seksual Anak Bisa Dikebiri, KPAI: Tak Ada Gunanya Kalau Kejahatan karena Faktor Psikologis
Fahri Hamzah menuturkan, tadinya dia tidak mau ikut mengkritik kinerja Risma sebagai Mensos, tapi melihat kemiskinan bukan hanya terjadi di Jakarta, dia pun tergerak untuk mengingatkan Risma akan hal tersebut.