Luncurkan Buku 'Akhlak untuk Negeri', Erick Thohir: Saya Ingin BUMN Bisa Mendunia

- 7 Januari 2021, 14:39 WIB
Potret Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil Menteri BUMN I dan II pada hari kerja pertama tahun 2021.
Potret Menteri BUMN Erick Thohir bersama Wakil Menteri BUMN I dan II pada hari kerja pertama tahun 2021. /Dok. BUMN/

PR BEKASI – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi telah meluncurkan buku yang diberi judul Akhlak untuk Negeri.

Buku tersebut ia luncurkan dalam rangka untuk mendorong agar BUMN bisa mendunia.

Ia pun yakin dengan adanya buku tersebut, reputasi dan pengakuan dari dunia internasional bisa didapatkan.

Baca Juga: Cek Fakta: Fadli Zon Dikabarkan Bilang 'Hak Saya Dong Menyukai Bokep' Usai Viral di Twitter

"Saya meyakini pada akhirnya setiap insan akan dikenang karena reputasi dan legacy. Reputasi adalah sebuah akumulasi dari perilaku, prestasi, hingga membentuk konsistensi," katanya, dalam acara peluncuran dan bedah buku tersebut, pada Rabu, 6 Januari 2021, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Berkolaborasi dengan Presiden ESQ Group Ary Ginanjar Agustian, lahirlah sebuah karya pemikiran Erick yang berwujud buku Akhlak untuk Negeri ini.

Erick pun menambahkan bahwa BUMN tidak hanya "jago kandang", namun harus bisa mendunia (go global).

Baca Juga: Alhamdulillah, Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Modal Kerja Rp2,4 Juta untuk Pelaku Usaha

"Yang saya ingin benahi bahwa BUMN adalah amanah yang tentu harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat maupun secara nasional khususnya hingga internasional," ujar Erick Thohir kepada 1.000 partisipan yang hadir.

Di antara para pasrtisipan yang haddir tersebut, ada diantaranya direksi dan komisaris BUMN serta pimpinan senior dan tim penggerak budaya AKHLAK.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Menteri BUMN Pertama Tanri Abeng, Meneg BUMN ke-7 Dahlan Iskan.

Baca Juga: Siapa yang Berhak Terima Vaksin? Ini Kriteria dan Jadwal Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama

"Saya sangat menyambut baik buku AKHLAK ini karena bersumber dari otak Pak Menteri Erick Thohir langsung bersama sahabat saya, yaitu Ary Ginanjar," ucap Tanri Abeng.

Tidak ketinggalan, Dahlan Iskan pun ikut memuji buku tersebut, terutama dalam penyusunan buku ini yang sangat merepresentasikan diri Erick Thohir.

"Saya melihat buku ini sebetulnya itulah Erick Thohir. Kalau membaca buku, kita akan tahu personifikasi Meneg BUMN Erick Thohir," ujarnya.

Baca Juga: Sehat Sebelum Sakit, Simak 6 Langkah Merawat Ginjal Anda agar Tetap Sehat

Dahlan pun bahkan mengapresiasi Menteri Erick yang berani mengonsep sendiri corporate culture Kementerian BUMN.

Sementara itu, Ary Ginanjar mengungkapkan tentang tujuan menulis buku ini, yaitu sebagai guidance, inspiration, dan legacy.

Penulisan buku ini, menurut Ary Ginanjar, merupakan salah satu tindak lanjut dari komitmen ditetapkannya AKHLAK sebagai core values seluruh BUMN.

Baca Juga: Mencuci Sayuran dan Buah Selama Pandemi Covid-19, Cukup dengan 3 Bahan Ini Saja

Serta akan menjadi pedoman budaya kerja ke depan bagi seluruh Badan Usaha Milik Negara ini.

Berisikan 200 halaman dengan bersampul depan bendera merah putih, buku ini telah tersedia di toko buku online.

Core values AKHLAK merupakan sebuah akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Dikabarkan Malah Sebut China Negara Sahabat Usai NKRI 'Dikencingi' Drone China

Ia selalu berharap selain menjalankan akhlak secara harfiah, AKHLAK juga bisa dijadikan core values terinternalisasi dan menjadi perilaku sehari-hari.

Di dalam bedah buku AKHLAK ini, di dalamnya terdapat sharing best practice berdasarkan pengalaman dalam mempraktikkan AKHLAK.

Namun, tak lupa juga di dalamnya mengkaji pentingnya AKHLAK bagi BUMN sendiri dan Indonesia pada umumnya.

Baca Juga: Merinding! Foto Menyerupai ‘Pocong’ Tiba-tiba Keluar dari X-Ray Bandara, Ternyata Ini Isinya

"Buku ini tidak menjadi aturan yang menakutkan, tetapi energi yang sangat inspiratif, menarik, dan enak dibacanya," ujar Ary Ginanjar.

Ary Ginanjar pun mengutip sebuah kata bijak, "Semua pemikiran besar akan hilang ketika tidak ditulis, menulis adalah bekerja untuk keabadian.".***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x