Kompak Sindir Donald Trump, Fadli Zon-Fahri Hamzah: Balik Lagi aja Jadi Pedagang

- 9 Januari 2021, 20:45 WIB
Tanggapan Fahri Hamzah dan Fadli Zon soal kerusuhan Capitol yang diduga akibat sikap Donald Trump.
Tanggapan Fahri Hamzah dan Fadli Zon soal kerusuhan Capitol yang diduga akibat sikap Donald Trump. /Kolase Instagram.com/@fahrihamzah/@fadlizon

PR BEKASI - Kerusuhan yang terjadi di US Capitol pada Rabu, 6 Januari 2021 lalu sempat membuat heboh dunia internasional.

Kerusuhan tersebut dituding terjadi karena sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tidak mau mengakui kekalahannya dalam kontestasi pemilihan umum (pemilu) yang sebetulnya merupakan bagian dari produk demokrasi di negara tersebut.

Donald Trump dalam sikapnya menyuarakan tudingan atas kecurangan dalam hasil perolehan pemilu saat ini sehingga tidak menerima keunggulan pesaingnya Joe Biden yang telah mengunggulinya.

Baca Juga: Menhub Budi Jelaskan Kronologi Detik-detik Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Melalui media sosial, Donald Trump diduga telah menghasut pendukungnya melalui cuitannya sehingga menyebabkan berkumpulnya para pendukung yang memenuhi halaman gedung Capitol hingga merangsek masuk ke dalam gedung membuat kerusuhan.

Hingga kini, insiden tersebut dilaporkan telah menyebabkan sebanyak 5 orang tewas, 1 di antaranya adalah anggota kepolisian yang sempat terluka saat kerusuhan, namun tidak tertolong ketika mendapat penanganan medis sehingga dinyatakan meninggal satu hari usai kerusuhan. 

Menanggapi berita kerusuhan yang melanda negeri yang disebut-sebut kental dengan demokrasi itu, Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah turut memberikan komentarnya melalui akun media sosial Twitter miliknya.

Baca Juga: Akun Twitternya Resmi 'Dikunci' Pihak Twitter, Muncul Donald Trump Palsu dengan Kumis

Dalam pernyataannya ia merasa senang atas dibekukannya Donald Trump yang dinilai sebagai sosok yang tidak mengerti demokrasi.

Alasannya diduga karena sikap Donald Trump yang dianggap telah menghasut dan membelah rakyatnya sehingga menyebabkan kerusakan sistem demokrasi di negara tersebut.

"Akhirnya Presiden Trump  nyerah, senang melihat cara demokrasi Amerika membekuk presiden yg gak paham demokrasi. Tidak mereka biarkan ia merusak sistem dan membelah rakyat," kata Fahri Hamzah seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitternya Sabtu, 9 Januari 2021.

Selain itu, ia juga menuding bahwa Presiden yang mengawali kariernya sebagai seorang pengusaha tersebut sebagai orang yang tidak memahami konstitusi akibat jarang membacanya. 

Baca Juga: Selain Minum Air Cukup, Berikut Beberapa Tips Agar Ginjal Tetap Sehat

Sementara konstitusi diperlukan dalam membangun dan menjalankan negara karena itu Fahri Hamzah menilai agar Donald Trump lebih baik menjadi pebisnis atau pengusaha kembali.

"Selamat tinggal Trump, pengusaha memang jarang yang baca konstitusi sih. Balik aja jadi pedagang." kata Fahri Hamzah.

Sementara itu, rekannya yang selama ini kerap dinilai memiliki sikap kritis serupa, politisi Partai Gerindra Fadli Zon menambahkan pandangannya, namun dengan menghubungkan kepada keadaan demokrasi di Indonesia.

"Dua hari mengikuti dinamika demokrasi di AS, ternyata di negara kami pun, demokrasi saja gagal menjaga nilai demokrasi," ujar Fadli Zon.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Presiden Jokowi Dikabarkan Berbeda dengan yang Tersebar di Masyarakat

Namun begitu, Fadli Zon menilai bahwa Amerika Serikat saat ini masih dapat dikatakan lebih berhasil, karena terjaganya demokrasi karena kuatnya landasan konstitusi dan Undang-undang yang dipegang. 

Hal itu menyebabkan seseorang tidak dapat melampaui atau menggagalkannya, termasuk saat ini Donald Trump.

"Tapi  mereka berhasil menjaga sistem sehingga lebih kuat dari figur dan sistem itu yang jadi tempat kembali, konstitusi dan UU. Akhirnya Trump yang sewenang-wenang patah sendiri," kata Fadli Zon.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x