Media Asing Asal AS Ikut Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air yang Berusia 26 Tahun

- 10 Januari 2021, 06:30 WIB
Kerabat penumpang Sriwijaya Air Penerbangan 182 yang hilang menunggu kabar di Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, 9J Januari 2021.
Kerabat penumpang Sriwijaya Air Penerbangan 182 yang hilang menunggu kabar di Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, 9J Januari 2021. /ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/

PR BEKASI – Media asing asal Amerika Serikat, New York Times Ikut menyoroti kecelakaan pesawat yang menimpa maskapai Sriwijaya Air.

New York Times mengatakan sebuah pesawat komersial telah jatuh di sekitar perairan Laut Jawa pada Sabtu, 9 Januari 2021.

“Sebuah jet penumpang yang membawa lebih dari 60 orang jatuh ke Laut Jawa pada hari Sabtu, beberapa menit setelah lepas landas dari ibu kota Indonesia, Jakarta,” tulis mereka, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Times.

Kementerian Perhubungan mengatakan, kontak terakhir dengan pesawat Sriwijaya Air Penerbangan 182 dilakukan pada pukul 14.40 waktu setempat.

Baca Juga: Tertusuk Kayu Gerobak Angkringan Miliknya, Pria di Kayuringin Bekasi Tewas Usai Ditabrak Mobil

New York Times menambahkan, pesawat Sriwijaya Air berjenis Boeing 737-524 tersebut terjatuh saat melakukan perjalanan Jakarta-Pontianak.

“Boeing 737-524 itu menuju ke kota Pontianak di pulau Kalimantan. Pesawat itu membawa 62 orang, menurut seorang pejabat dari Sriwijaya Air, sebuah maskapai penerbangan Indonesia yang berbasis di Jakarta,” kata New York Times.

Berdasarkan situs Flightradar24, empat menit setelah lepas landas di tengah hujan lebat, pesawat berusia 26 tahun itu kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari 60 detik.

Tak sampai disitu, New York Times melaporkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan telah menemukan potongan-potongan puing di perairan di barat laut Jakarta yang diyakini mungkin dari reruntuhan pesawat.

Baca Juga: PSBB Jawa Bali 'Memakan Korban', Kompetisi IBL Resmi Ditunda Lagi

Mereka menambahkan cuaca yang tak mendukung telah menghalangi pencarian di tempat ditemukannya puing-puing tersebut yang dikenal sebagai Kepulauan Seribu.

New York Times mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan telah lama dilanda masalah keselamatan penerbangan dan berkembang pesatnya maskapai penerbangan dengan harga terjangkau.

“Sektor penerbangan di Indonesia, negara berkembang dengan ribuan pulau, telah lama dilanda masalah, bersaing dengan catatan keselamatan yang buruk dan pesatnya pertumbuhan maskapai penerbangan hemat,” katanya.

New York Times mengatakan, sebelum kecelakaan Sriwijaya Air pada 2018 terjadi kecelakaan yang menimpa maskapai Lion Air di Laut Jawa dengan 189 penumpang menjadi korban.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Buatan China vs AS Mulai Merambah Banyak Negara, Apa Perbedaannya?

“Pada 2018, Lion Air Penerbangan 610 jatuh ke Laut Jawa dengan 189 orang di dalamnya setelah sistem anti-stall pesawat jet 737 Max, yang dirancang oleh Boeing, tidak berfungsi,” kata New York Times.

Terkait kecelakaan hari ini, Sriwijaya Air mengatakan dalam pernyataan awal bahwa manajemen masih mengomunikasikan dan menyelidiki masalah ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x