Baca Juga: Akademisi Minta Bentuk Eksploitasi Agama sebagai Komoditas Politik Diakhiri
"Kelompok pertama ini diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk mempengaruhi opini masyarakat," kata Ridlwan Habib.
Kelompok kedua yang menolak Listyo Sigit Prabowo menjadi calon kapolri adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA.
"Padahal, walaupun agama Pak Sigit Kristen, beliau sangat dekat dengan tokoh-tokoh Islam maupun agama lainnya," kata Ridlwan Habib.
Kelompok intoleran yang bermain SARA ini, menurut Ridlwan Habib, berupaya mempengaruhi opini di media sosial.
Baca Juga: Mensos Risma dan Rombongan Diguncang Gempa Susulan Saat Tinjau Lokasi Gempa di Mamuju
Mereka diyakini akan memakai akun anonim di media sosial, seperti Twitter dan Facebook untuk menyebarkan opini tersebut..
"Akan tetapi, tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri," katanya lagi.
Kelompok ketiga yang anti terhadap pencalonan Listyo Sigit Prabowo adalah kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh.
"Kelompok ketiga ini terdiri atas JI, JAD, dan faksi-faksi pro-ISIS, seperti MIT. Mereka menghalalkan darah polisi karena dianggap thaghut," katanya.