Belum Ada Jaminan Hasil Vaksin, Epidemiolog Ingatkan Tetap Patuhi Prokes

- 16 Januari 2021, 21:16 WIB
Ilustrasi petugas kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 saat akan melakukan vaksinasi tahap pertama.
Ilustrasi petugas kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 saat akan melakukan vaksinasi tahap pertama. /ANTARA/Fauzan/foc/

Baca Juga: Komentari Desakan Penangkapan Raffi Ahmad dan Ahok, Ruhut Sitompul: Harusnya Anies Juga Dong

Karena itu harapan terlalu berlebihan terhadap vaksinasi dan mengabaikan hal lain seperti protokol kesehatan sangat disayangkan. Sebab jika merujuk pada kasus polio, meski sudah dilakukan vaksin polio, namun hingga kini masih juga belum selesai, terbukti dengan masih adanya orang terkena polio.

Masalahnya saat ini, menurut Pandu adalah banyak penerima vaksin yang meragukan vaksin itu sendiri. 

"Jangan bilang tenaga kesehatan itu rasional, ada juga profesor hingga tenaga kesehatan cara berpikir tidak rasional atau ragu-ragu soal vaksin," katanya.

Meski begitu, ditekankan oleh Pandu, vaksin memang bisa digunakan untuk menstimulasi antibodi sehingga ketika seseorang terinfeksi Covid-19, diharapkan menjadi tidak mematikan.

Baca Juga: Mbak You Tak Perlu Klarifikasi Ramalannya, Mbah Mijan: Saya Percaya Pak Jokowi Akan Baik-baik Saja

"Jadi kita berusaha keras untuk menurunkan angka penularan dengan 3M dan 3T (Tracing Testing, Treatment)," katanya.

Tanggapan juga diungkap oleh dokter RS Siloam dan RS Awal Bros Makassar Bambang Budiono yang mengatakan bahwa sistem tubuh memerlukan waktu untuk dapat memproduksi antibodi. 

Karena itu setiap orang setelah divaksin harus tetap menerapkan 3M, dan tidak mengabaikannya. Apalagi virus ini pada beberapa kasus telah dinyatakan dapat bermutasi.

"Kalau orang sudah divaksin kemudian hura-hura melupakan 3M, maka tidak ada gunanya. Apalagi virus ini (Corona) bisa bermutasi," kata Bambang.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x