BNPB Ajak Relawan Bersinergi dan Kolaborasi dalam Penanggulangan Bencana

- 18 Januari 2021, 11:23 WIB
Gempa bumi pada 17 Januari 1995 yang melanda Kobe, Jepang. Gempa bumi tersebut menyebabkan 5.378 orang tewas dalam sejarah.
Gempa bumi pada 17 Januari 1995 yang melanda Kobe, Jepang. Gempa bumi tersebut menyebabkan 5.378 orang tewas dalam sejarah. /ANTARA/A briawan/Abhe/foto/ANTARA

PR BEKASI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak organisasi sukarelawan untuk bersinergi dalam penanganan darurat bencana gempa Sulawesi Barat (Sulbar) dengan magnitudo 6.2.

Hal tersebut diinisiasi Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan di Kota Mamuju, Sulbar, pada Minggu, 17 Januari 2021.

Lilik berharap para organisasi kemanusiaan dapat saling berkolaborasi dengan pos komando (posko) sehingga penanganan darurat di lapangan dapat berlangsung terpadu dan efektif.

Baca Juga: 5 Perumahan di Bekasi Bakal Alami Gangguan Suplai Air, PDAM Tirta Bhagasasi Ungkap Penyebabnya

Lilik menyampaikan beberapa poin terkait dengan sinergi para relawan dari berbagai organisasi.

Tiga poin yang dijelaskannya yaitu mengenai penjelasan desk relawan, penggunaan InaRISK untuk survei bangunan terdampak dan laporan setiap perwakilan organisasi.

Menurutnya, relawan merupakan kekuatan yang sangat penting dalam penanganan darurat yang berdampak seperti di Kota Mamuju maupun Kabupaten Majene.

Baca Juga: Kritik Prestasi Pemprov Jakarta Soal Turunnya Kemacetan, Ferdinand Hutahaean: Ini Pembodohan Publik

Mereka memiliki sumber daya yang menanggulangi kesenjangan maupun melengkapi kebutuhan di lapangan.

Seperti, evakuasi dan pencarian, transportasi logistik maupun pendampingan warga terdampak.

"Kami berharap pertemuan antar para relawan ini dilakukan secara harian setiap harinya, pukul 16.00," kata Lilik dalam pertemuan koordinasi dipimpin oleh Koordinator Desk Relawan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Sulbar, Profesor Kartini, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs BNPB, Senin, 18 Januari 2021.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan Soal Flyover 'Mewah' Tapal Kuda, Ferdinand Hutahaean: Berapa Nilai Proyeknya?

Sebelumnya, telah dilakukan briefing desk relawan yang dipimpin oleh Lilik dan dihadiri perwakilan dari 27 organisasi kemanusiaan.

Hingga saat ini, sebanyak 575 relawan sudah terdaftar dari berbagai organisasi.

Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat, 15 Januari, pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majane.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x