"Itu maksud twitku, “Seluruh jalan menghindari takdir adalah jln menuju takdir tersebut.” Bukan “menuju takdir lain.”," katanya.
Utas dari Sujiwo Tejo mendapat beberapa tanggapan dari warganet. Ada yang mengatakan bahwa yang menjadi masalah adalah ramalan bisa membuat sebagian orang berusaha untuk mewujudkannya, sehingga menjadi pemicu.
Baca Juga: Kehilangan sang Ayah, Pembacaan Nota Pembelaan Jaksa Pinangki Resmi Ditunda
"Yang jadi masalah, bisa jadi sebagian besar orang berusaha mewujudkan ramalan itu. Otomatis ramalan itu menjadi pemicu atau penghasut, melanggar hukum," kata akun @Asro021.***