Seorang pria juga terlihat menimpali pernyataan perempuan tersebut dengan ucapan yang kurang lebih bermaksud sama.
"Ketika pemerintah pusat mau, datang kita seolah-olah mau diamankan, seolah-olah terfasilitasi bantuan. Ketika pemerintah pusat pulang, kita seolah-olah mau disuruh bangun tenda kembali lagi," tuturnya.
Nama JOKOWI jadi RUSAK
Gara-gara Jokowi mau datang rakyat disuruh pindah ke tenda rekayasa.
VIRALKAN !!! pic.twitter.com/MBTo9tWQru— Republik Rakyat Cyber (RRC) (@RakyatCyber) January 19, 2021
Padahal, Pemprov Sulawesi Barat telah memutuskan, pemusatan para pengungsi gempa di Stadion Manakarra.
Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Darno Majid juga mengatakan, atas kesepakatan maka titik pengungsi ditempatkan di stadion, karena dinilai aman dan jauh dari potensi bila terjadi gempa susulan dan tsunami.
Baca Juga: Jadi Penyebab Radikalisme, Ekstremisme, Anti Pancasila, Sherly Dorong Pemerintah Berantas KKN
Darno telah memutuskan seluruh pengungsi di tempatkan sementara di Stadion Manakarra, begitu juga yang ada di Kabupaten Majene, mengingat masih banyak pengungsi yang tidak tahu di mana lokasi paling aman.
Penempatan lokasi pengungsi itu, untuk memudahkan pengawasan, distribusi makanan dan keperluan lainnya serta lebih aman dan nyaman dibandingkan di tempat yang lain.
Perlu diketahui, tercatat hingga Selasa, 19 Januari 2021 pukul 09.30 WITA, jumlah korban meninggal dalam peristiwa gempa di Mamuju dan Majene Sulbar bertambah menjadi 88 orang.
Juru Bicara Basarnas Makassar melalui keterangan resminya merinci dari 88 korban tersebut, 77 orang merupakan warga Mamuju dan 11 orang warga Majene.
Baca Juga: Palestina sedang 'Digempur' Pandemi dan Israel, Puan Maharani: Perkuat Dukungan untuk Palestina