PR BEKASI - Mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As'ad Said Ali turut angkat bicara terkait pernyataan kontroversial pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.
As'ad Said Ali menilai, Abu Janda adalah seorang penyusup ke dalam Ansor/NU, yang selama ini berpura-pura membela NU padahal pernyataannya justru menjerumuskan.
Pasalnya, beberapa tahun lalu ketika As'ad Said Ali menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Ansor, dia sempat mempertanyakan kepada Pimpinan GP Ansor tentang Abu Janda setelah berbicara ngawur di televisi.
Baca Juga: Dipercaya Selesaikan Masa Jabatan Secara Paripurna, Pasha Ungu: Jujur Plong, Itu kan Luar Biasa
"Kesimpulan saya, dia penyusup ke dalam Ansor/NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor/Banser," kata As'ad Said Ali, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Facebook As'ad Said Ali, Minggu, 31 Januari 2021.
As'ad Said Ali lantas menuturkan bahwa setelah dicek, ternyata Abu Janda tidak memiliki rekomendasi dari cabang atau wilayah Ansor/Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Ansor/Banser.
"Dia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU. Saya kira dengan pertimbangan prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda," kata As'ad Said Ali.
As'ad Said Ali juga menuturkan bahwa Abu Janda sudah ditegur untuk tidak bicara tentang NU atas nama Ansor, dan juga dilarang menginfokan pernyataannya ke media.
"Persoalannya, dia sudah terlanjur pernah memakai seragam Banser di media, dan publik menyangka dia bagian dari NU. Padahal fikrah (ideologi) akhlaknya bukan pengikut aswajaya," kata As'ad Said Ali.
Lebih lanjut, As'ad Said Ali menilai bahwa Abu Janda telah menimbulkan kerusakan provokasi yang cukup besar di lingkungan NU.
Baca Juga: Muncul Usulan Lockdown Pulau Jawa, Zubairi Djoerban: Terapkan Saja, Tegas dan Konsisten
Bahkan, beberapa pondok pesantren merasa terusik dan bahkan ada yang menjauh dari struktur NU, misalnya pondok pesantren di daerah sekitar Bogor.
Pasalnya, apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah an Nahdliyah.
"Saya mensinyalir ada Abu Janda-Abu Janda yang lain, berpura-pura membela NU melalui medsos, tapi sesungguhnya musang berbulu domba," kata As'ad Said Ali.
Oleh karena itu, sebagai warga Nahdliyin, As'ad Said Ali menyarankan PBNU untuk bertindak tegas terhadap Abu Janda.
"Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda. Dia memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi, yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU," ujar As'ad Said Ali.***