PR BEKASI - Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Yustinus Prastowo membalas pernyataan Ekonom Rizal Ramli yang mengkritik Menkeu Sri Mulyani soal aturan pajak pulsa hingga token listrik.
Yustinus Prastowo mengibaratkan Rizal Ramli sebagai rajawali yang tak bisa terbang lagi, sehingga hanya mampu memperoleh informasi yang keliru.
"Rajawali ini ternyata sudah nggak bisa terbang tinggi sehingga hanya mengais informasi yang tak kredibel dan keliru," kata Yustinus Prastowo, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari dari cuitan Twitter @prastow, Sabtu, 30 Januari 2021.
Yustinus Prastowo menilai, semakin Rizal Ramli ingin menunjukkan kehebatannya dengan banyak mengkritik kebijakan Sri Mulyani, maka semakin Rizal Ramli terlihat tak paham atas apa yang terjadi.
"Semakin ingin menunjukkan kehebatan dan kritis, justru makin kelihatan tak paham apa yg terjadi. Kenapa? Malas baca dan merasa Rajawali, padahal emprit," kata Yustinus Prastowo.
Rajawali ini ternyata sdh nggak bisa terbang tinggi sehingga hanya mengais informasi yg tak kredibel dan keliru. Semakin ingin menunjukkan kehebatan dan kritis, justru makin kelihatan tak paham apa yg terjadi. Kenapa? Malas baca dan merasa Rajawali, padahal emprit. ???? pic.twitter.com/xnyskvl6Vm— Prastowo Yustinus (@prastow) January 29, 2021
Sebelumnya, Rizal Ramli mengkritik kebijakan Sri Mulyani yang menerapkan aturan pajak pulsa, kartu perdana, token listrik, dan voucher.
Baca Juga: Segera Akhiri Masa Jabatan, Pasha Ungu Bersiap Comeback ke Dunia Musik dengan Rilis Album Baru
Rizal Ramli menilai, kebijakan Sri Mulyani itu diterbitkan lantaran kepepet karena utang negara yang semakin tinggi, sehingga mencari solusi dengan memungut pajak dari rakyat kecil.