PR BEKASI – Ekonom senior Rizal Ramli menyoroti keputusan Pemerintah yang akhirnya memungut pajak untuk penjualan pulsa, voucher, kartu perdana, dan token listrik.
Rizal Ramli menyampaikan bahwa sebelumnya pemerintah mencari utang dengan bunga yang kemahalan. Hingga pada akhirnya membuat pemerintah terdesak.
“Ngutang ugal-ugalan dengan bunga kemahalan, neraca primer negatif 6 tahun; akhirnya kepepet, Menkeu Terbalik,” kata Rizal Ramli dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @RamliRizal, Jumat, 29 Januari 2021.
Baca Juga: Bukan Lagi via Hidung atau Tenggorokan, Kini China Lakukan Tes Swab Metode Baru via Anus
Ngutang ugal2-an dgn bunga kemahalan, neraca primer negatif 6 tahun; akhirnya kepepet, Menkeu Terbalik, Sing Printil akhirnya pajakin rakyat kecil yg pakai token listrik dan pulsa. Mbok kreatif dikit kek ???? @jokowi akan kepleset bersama Menkeu Terbalik. https://t.co/F5xT4Hp0fz— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 29, 2021
Menurutnya, pada akhirnya pemerintah memilih mengenakan pajak terhadap rakyat kecil.
“Sing Printil akhirnya pajakin rakyat kecil yang pakai token listrik dan pulsa,” ujar Rizal Ramli.
Ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar lebih kreatif dalam mencari jalan keluar atau solusi.
“Mbok kreatif dikit kek @jokowi akan kepleset bersama Menkeu Terbalik,” ujar Rizal Ramli.