Amien Rais mengungkapkan kalau beberapa waktu yang lalu, Jokowi pernah menyatakan akan membuat keputusan yang 'gila', demi kehidupan yang lebih bagus untuk bangsa dan negara Indonesia.
Namun, kata-kata 'gila' yang dipilih oleh Jokowi, menurut Amien Rais itu kurang pas.
Dituturkan olehnya, mungkin maksud dari kata itu adalah tegas, yakni keputusan yang tidak ke sana ke mari tetapi tegas, daripada disebut dengan keputusan 'gila'.
"Kemudian oleh salah seorang pembantunya, maksud Pak Jokowi itu adalah keputusan yang apa pun bahkan 'gila', kalau memang untuk kepentingan bangsa dan negara, kepentingan nasional mengapa tidak," ucapnya.
Amien Rais melanjutkan, dikatakan juga kalau Jokowi itu adalah seorang "Man of Execution", lantas disebut juga sebagai seorang pebisnis, menginginkan eksekusi yang cepat.
Akan tetapi, keinginan dari Jokowi untuk periode yang kedua ini cukup jelas, yaitu meninggalkan sebuah warisan yang bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Amien Rais menyatakan kalau itu kata teman dari Jokowi. Kata 'gila' yang dimaksud itu akan bermanfaat untuk masyarakat.
Dia menambahkan, hal mengenai peninggalan itu dikaitkan dengan tidak adanya periode ketiga sehingga meninggalkan legacy yang tidak populis pun akan diambil.
Baca Juga: Novel Baswedan Sebut Cuitannya Bentuk Kemanusiaan, Muannas Alaidid: Bukan, Tapi Manasin