"Kalau bukan teman nggak aku kasih tahu. Tips mengkritik pemerintah tanpa perlu khawatir dipanggil Polisi: 1. Kritik jangan melalui media sosial atau digital (Facebook, Twitter) karena Polisi dapat menangkap pengkritik di media sosial bermodalkan UU ITE," kata Suryo Prabowo.
Dia melanjutkan, untuk memberikan kritiknya, maka gunakan saja media seperti zaman dahulu yakni melalui spanduk, selebaran, poster, atau pamflet.
Baca Juga: Gen Halilintar Tak Akan Hadir dalam Akad Nikah Atta dan Aurel Hermansyah, Ternyata Ini Alasannya
Kemudian, ditambahkannya, tempel kritikan tersebut di dinding kamar tidur.
"2. Kritik saja seperti era jadul melalui spanduk, selebaran, poster, atau pamflet. Tempel di dinding kamar tidur. Atau tulis di buku harian," kata Prabowo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @JSuryoP1 pada Sabtu, 13 Februari 2021.
Kalau bukan teman gak ku kasi tau.
Tips mengritik pemerintah tanpa perlu khawatir dipanggil polisi:
1. Kritik jangan melalui media sosial atau digital (Twitter, Facebook) krn Polisi dpt menangkap pengritik di medsos bermodalkan UU ITE.— J Suryo Prabowo (@JSuryoP1) February 13, 2021
Sementara itu, diungkapkannya bahwa tips yang paling aman dalam menyampaikan kritik adalah mengkritik dalam hati.
Baca Juga: Paru-paru Rusak Parah, Dua Anak Harimau Putih Langka di Pakistan Mati Terinfeksi Covid-19
Prabowo menyatakan yang perlu dilakukan hanya komat kamit seperti membaca mantra.
"3. Paling aman kritik dalam hati. Cukup komat-kamit seperti baca mantra. Atau pura-pura sambil berdoa," ucapnya.
Cuitan dari Suryo Prabowo tersebut diduga sebagai jawaban atas pernyataan dari ekonom, Kwik Kian Gie, yang sempat menyatakan kalau dia takut untuk menyampaikan pendapat yang berbeda lantaran langsung diserbu oleh para buzzer.