Ferdinand Yakin Kaum Pendatang Dalang dari Kekacauan di Indonesia Saat Ini: Leluhur Pasti Sedih

- 14 Februari 2021, 10:23 WIB
Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean. /Instagram.com/ @Ferdinand_Hutahaean

PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yakin bahwa kaum pendatang di Indonesia lah yang membuat negara Indonesia saat ini berantakan.

Ferdinand Hutahaean berpendapat bahwa sejak abad ke-12 negara Indonesia yang bernama Nusantara permusuhan hanya karena perbedaan kepercayaan dan kebudayaan.

"Sejak negeri ini masih bernama Nusantara, tidak pernah perbedaan kepercayaan dan kebudayaan menjadi alasan untuk berseteru atau memusuhi, tapi semua bersatu hingga lahirlah Indonesia," kata Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Tim Investigasi WHO Sebut China Tak Mau Beri Data Mentah Kasus Awal Covid-19, Kenapa?

Namun sekarang, menurut Ferdinand Hutahaean, justru para kaum pendatang di Indonesia lah yang mencoba memecah persatuan yang telah dibangun sejak dahulu.

"Sekarang para kaum pendatang mencoba memecah perbedaan itu dan mengacak-acak persatuan. Leluhur bangsa pasti sedih!," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Minggu, 14 Februari 2021.

Tangkapan layar cuitan Ferdinand Hutahaean soal kaum pendatang di Indonesia.
Tangkapan layar cuitan Ferdinand Hutahaean soal kaum pendatang di Indonesia. Twitter @FerdinandHaean3

Bicara soal kaum pendatang, sekitar 95 persen orang Indonesia adalah Pribumi, sedangkan lima persen orang Indonesia keturunan negara asing, seperti Keturanan Arab, Tionghoa, India, dan lainnya.

Baca Juga: Ternyata Amanda Manopo Sempat Ragu Terima Tawaran Main di Sinetron Ikatan Cinta karena Hal Ini

Ada lebih dari 300 kelompok etnis di Indonesia. 95 persen dari mereka adalah penduduk asli Indonesia (Pribumi), sementara sisanya terbentuk dari pendatang.

Kelompok etnis terbesar di Indonesia adalah suku Jawa yang mana membentuk hampir 51 persen dari total populasi Indonesia

Saat ini suku Arab-Indonesia adalah kaum pendatang terbanyak di Indonesia, yakni mereka yang memiliki darah arab dan Pribumi Indonesia.

Baca Juga: Ratusan Ribu Anak di Yaman Terancam Mati, Ferdinand: Sementara Keturunannya Merajalela di Negeri Ini

Berdasarkan taksiran pada 1366 H, jumlah mereka sekarang tidak kurang dari 70 ribu jiwa, Ini terdiri dari kurang lebih 200 marga.

Bahkan menurut catatan Rabithah Alawiyah, setidaknya ada sekitar 1,2 juta orang Arab-Indonesia yang ‘berhak’ menyandang sebutan Habib.

Bumi Nusantara dulunya adalah tanah tak bertuan hingga para manusia dari berbagai rumpun kesukuan berdatangan silih berganti dan mengklaim tanah ini adalah milik mereka.

Kekuasaan jatuh-bangun dari zaman Kerajaan, Hindia Belanda, sampai akhirnya kini menjadi negara Indonesia yang mewarisi keanekaragaman yang luar biasa.

Perlu kita ingat bahwa kekayaan budaya yang kita nikmati sekarang ini lahir dari proses asimilasi, menerima perbedaan budaya, menghasilkan budaya campuran, dan akhirnya menjadi identitas bangsa yang baru, bernama Indonesia. 

Asal-usul kedatangan manusia yang menjadikan keanekaragaman etnis yang sangat kaya di Indonesia.

Baca Juga: Sekolah Ditutup Selama Pandemi, Gadis Mesir Berusai 12 Tahun Ini Jadi Guru untuk Tetangganya

Oleh karena itu, kaum pendatang yang dimaksudkan oleh Ferdinand Hutahaean kemungkinan berasal dari tiga kelompok negara asing yang terdiri dari keturunan Arab, Tionghoa, dan India.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah