Namun dana banjir yang seharusnya bisa digunakan untuk berbagai keperluan itu hingga kini masih belum bisa digunakan, lantaran masih di awal tahun.
"Tahun ini kami anggarkan Rp1.5 triliun lebih untuk penanganan banjir, pengurukan lahan dan lain-lain. Cuma kan belum bisa dieksekusi karena ini masih awal tahun," kata Basri Baco.
Dijelaskan bahwa dana itu biasanya akan digunakan untuk penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan banjir seperti pembebasan lahan, normalisasi sungai serta hal terkait operasional petugas yang berada di lapangan.
Jakarta sendiri mengalami banjir di berbagai titik lokasi, lantaran hujan yang berlangsung selama sekira tiga hari terakhir, termasuk adanya banjir kiriman dari hulu. Karena itu menurut Basri Baco dana penanggulangan banjir itu nantinya dapat diserap segera mungkin.
Kendala lain yang dilaporkan menjadi kendala penanganan banjir di Jakarta ialah tidak berfungsi optimalnya infrastruktur yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta karena adanya mesin pompa yang rusak.
"Beberapa mesin pompa dipaksa bekerja hingga akhirnya rusak," kata Basri Baco.
Selain mesin pompa rusak, disebutkan beberapa tanggul ikut jebol karena intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan besaran air tidak tertampung oleh tanggul.
Baca Juga: Sempat Terendam Luapan Kali Krukut, Seluruh Jalan Utama di Jakarta Telah Terbebas Banjir