Klaim Lebih Cepat Surut, Anies Baswedan Beberkan Caranya Atasi Banjir Jakarta

- 22 Februari 2021, 13:31 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan soal penanganan banjir yang terjadi di Jakarta hingga proses penyurutan air.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan soal penanganan banjir yang terjadi di Jakarta hingga proses penyurutan air. /ANTARA/Ricky Prayoga/ANTARA

PR BEKASI - Gubernur DKI Jakarta memberikan penjelasan terkait penanganan banjir yang dilakukan di Jakarta sehingga dapat membuat air cepat surut.

Dalam penjelasannya pada Minggu, 21 Februari kemarin, Anies Baswedan menjelaskan perihal drainase yang ada di Jakarta, sistem penyurutan air hingga besaran kekuatan pompa yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta saat ini.

"Sistem drainase di Jakarta itu menampung air 50-100 mm dan kalau hujan di antara 50-100 maka InsyaAllah sistem drainase kita itu bisa mengendalikan dengan baik," kata Anies Baswedan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube tvOneNews, Senin, 22 Februari 2021.

Namun seperti prediksi BMKG sebelumnya, hujan lebat yang melanda sejumlah daerah seperti Jakarta, Depok, Tangerang hingga Bekasi itu turut mempengaruhi kemampuan drainase Jakarta dalam menampung air.

Baca Juga: Salurkan Bantuan Banjir di Kabupaten Bekasi, Mensos Risma Berpesan ke Pak Camat

Baca Juga: Kritik Anies Baswedan yang Klaim Sukses Atasi Banjir Jakarta, Ferdinand: Ngaku Aja Salah, Minta Maaf ke Warga

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Kaget Luar Biasa Dikirimi 50 Ikan Cupang: Saya Kehabisan Kata-Kata

Tidak hanya hujan lokal yang terjadi di Jakarta, namun limpahan air dari kota lain seperti Kota Depok turut menambah genangan hingga banjir di Jakarta.

"Nah ketika hujannya di atas 100 mm, pasti ada genangan. Nah yang kemarin terjadi hujan lokal (Jakarta) itu sampai 226 mm/hari. Juga hujan seintensif itu (terjadi) di daerah Depok. Akibat dari itu terjadilah genangan, terjadilah yang kita sebut sebagai banjir," kata Anies Baswedan.

Namun begitu seperti dijelaskan Anies Baswedan, sebetulnya genangan air bisa diatasi dalam waktu sekira 6 jam, tentu dengan catatan permukaan air sungai setempat telah normal.

"Bila di atas 100 milimeter, maka sesudah hujan berhenti kita targetkan enam jam bisa surut, bila ini air kiriman maka enam jam sesudah permukaan air sungai normal, maka limpahan di kanan-kirinya harus sudah surut," kata Anies Baswedan. 

Baca Juga: Tantang Ayus Sabyan Segera Nikahi Nissa Sabyan, Aldi Taher: Kalau Lu Gak Mau, Insyaallah Gue Siap!

Sebagai contoh yang terjadi pada sungai atau kali Krukut yang melintasi beberapa kawasan dan menyebabkan banjir, dapat segera surut kurang dari enam jam, karena permukaan air yang telah kembali normal.

"Kali krukut itu melewati ruas Kemang Raya, melewati Widya Chandra, melewati Jenderal Sudirman. Di jalan-jalan itu melimpah airnya, nah begitu kali krukut itu normal permukaannya, maka dalam waktu kurang dari enam jam semuanya sudah bisa surut," kata Anies Baswedan.

Kemudian perihal pompa yang dimiliki Jakarta sendiri terdiri dari pompa yang berada di tiap daerah dan pompa yang berada di pesisir pantai. Untuk pompa di pesisir pantai utamanya digunakan ketika permukaan air laut naik.

Dikatakan Anies Baswedan bahwa Jakarta bergantung pada kondisi permukaan air laut, sebab jika air permukaan laut rendah, air sungai dapat mengalir secara gravitasi.

Berbeda ketika air laut pasang, maka pompa besar dengan diameter sekira 3 meter lebih yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta akan digunakan.

Baca Juga: Anies Baswedan Apresiasi Persatuan Masyarakat Saling Bantu Hadapi Bencana Jakarta

"Kita di Jakarta total ada 487 pompa yang berada di 178 lokasi dan Alhamdulillah kemarin semuanya difungsikan. Kemudian pompa mobile itu kita memiliki 175 pompa mobile yang bisa digerakkan," kata Anies Baswedan.

Dengan kekuatan itu, Anies Baswedan bersyukur penanganan banjir oleh pihaknya berjalan dengan lancar. Sehingga untuk kawasan yang telah surut, tinggal membersihkan sampah dan lumpur akibat banjir yang tersisa.

"Jadi kemarin hujan reda di daerah yang di situ ada genangan, maka kita kirimkan seluruh kekuatan kita untuk melakukan pemompaan agar cepat surut," kata Anies Baswedan.

"Kemudian ditempat yang permukaan sungainya sudah surut, maka kanan-kirinya yang mengalami limpahan juga dikirimkan (pompa)," sambung Anies Baswedan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x