Sebut Banjir Bukti Anies Tak Mampu Jadi Gubernur, Gus Sahal: Buat Apa Punya Pemimpin Seiman Tapi Zalim

- 22 Februari 2021, 14:09 WIB
PCINU Amerika, Akhmad Sahal mengkritik kinerja Gubernur Anies Baswedan dalam mengatasi banjir Jakarta.
PCINU Amerika, Akhmad Sahal mengkritik kinerja Gubernur Anies Baswedan dalam mengatasi banjir Jakarta. /Tangkapan layar YouTube.com/CokroTV/

PR BEKASI - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal atau akrab disapa Gus Sahal turut memberikan kritik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi bencana banjir.

Gus Sahal menilai, banjir besar yang menerjang sejumlah wilayah Jakarta baru-baru ini, merupakan bukti ketidakmampuan Anies Baswedan sebagai gubernur.

"Banjir besar yang melanda DKI, dan amburadulnya penanganan yang dilakukan Anies Baswedan adalah contoh terbaru dari rentetan bukti ketidakbecusannya sebagai gubernur," kata Gus Sahal, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube CokroTV, Senin, 22 Februari 2021.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Tak Serius Atasi Banjir, Giring Ganesha: Jangan Cuma Lempar Kesalahan pada Curah Hujan

Baca Juga: Megawati Sering Beri Wejangan Soal Politik Hijau, Mensos Risma: Kalau Tidak Hati-hati, Kita Akan Tenggelam

Baca Juga: IRT Ditahan Bersama Bayinya karena Masih Menyusui, Sahroni: Sangat Tidak Masuk Akal, Segera Bebaskan!

Tak hanya itu, Gus Sahal juga menyebut bahwa Anies Baswedan terbukti hanya pandai berbicara tanpa adanya aksi nyata, sehingga hanya membawa penderitaan bagi warga Jakarta.

"Bukan hanya tak becus kerja, Anies juga terbukti lebih banyak ngomong ketimbang aksi, hobinya nyalahin pihak lain, ngeyel, dan suka ngeles. Sehingga, begitu banyak warga Jakarta yang sengsara karenanya. Inilah akibatnya kalau gubernur dipilih semata-mata karena seiman," tutur Gus Sahal.

Lebih lanjut, Gus Sahal menjelaskan bahwa Jakarta pernah punya gubernur yang prestasinya cemerlang dan hasil kerjanya nyata, yakni Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Desak Jokowi Pecat Novel Baswedan, Dewi Tanjung: Selama Masih Ada Novel, KPK Tidak Akan Profesional

"Namun, Ahok terjungkal karena penistaan agama yang mengada-ngada. Ahok tumbang karena politisasi ayat dan mayat yang masif digabungkan di medsos, WAG, masjid, majelis pengajian, dan terutama demo 212," kata Gus Sahal.

Menurutnya, politisasi ayat yang membuat Anies Baswedan terpilih sebagai gubernur, saat ini telah terbukti merugikan warga Jakarta.

"Politisasi ayat di Jakarta ini terbukti merugikan Jakarta itu sendiri. Kenapa? Jakarta kan kota metropolitan dengan segepok persoalan yang kompleks. Ini butuh pemimpin yang bersih, tegas, berani galak untuk kebaikan warga, dan mengerti detail persoalan," ujar Gus Sahal.

Baca Juga: Dimatai-matai Keluarga Aska Hingga Surat-surat Berharga Diambil, Nindy Ayunda: Mungkin Takut Kehilangan Harta

Gus Sahal juga mengatakan, dengan adanya politisasi ayat, kepemimpinan Jakarta yang harusnya urusan dunia tiba-tiba dibelokkan menjadi soal akhirat.

"Warga muslim ditakut-takuti bahwa kalau memilih pemimpin kafir berarti melanggar Al-Maidah 51. Banyak warga Jakarta yan sebenarnya mengakui kinerja Ahok tapi akhirnya takut memilih kembali karena termakan oleh gencarnya stigmasisasi terhadap Ahok sebagai penista agama," tutur Gus Sahal.

Gus Sahal pun menjelaskan bahwa memilih pemimpin itu tidak harus berdasarkan iman atau agama yang dianutnya, tapi berdasarkan kompetensinya sebagai pemimpin.

Baca Juga: Kritik Anies Baswedan yang Klaim Sukses Atasi Banjir Jakarta, Ferdinand: Ngaku Aja Salah, Minta Maaf ke Warga

"Kepemimpinan menurut Islam adalah seberapa jauh sang pemimpin tersebut kompeten. Seberapa jauh dia becus dalam menegakkan kemaslahatan, bukan soal imannya. Karena iman pemimpin hanya berdampak pada dirinya sendiri, itu urusan dia dengan Allah di akhirat nanti," kata Gus Sahal.

Oleh karena itu, Gus Sahal menyimpulkan bahwa saat ini Jakarta telah salah memilih pemimpin, sehingga Jakarta jadi salah urus.

"Jakarta telah memilih pemimpin seiman, tapi enggak becus kerja. NATO (no action talk only), ngeyel, dan suka ngeles. Akibatnya, yang kita rasakan saat ini, Jakarta jadi salah urus," ujarnya.

Baca Juga: Tantang Ayus Sabyan Segera Nikahi Nissa Sabyan, Aldi Taher: Kalau Lu Gak Mau, Insyaallah Gue Siap!

"Bahagia gubernurnya, sengsara warganya. Ini adalah tipe pemimpin zalim. So, buat apa Jakarta punya pemimpin seiman tapi ternyata zalim," kata Gus Sahal.***


Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Youtube CokroTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x