Dinyatakan olehnya bahwa kemudian, ingatan publik akan lengan kiri Jokowi yang disuntikan vaksin pun hilang.
"Sehingga mungkin Burhanuddin ingin mengetahui mengapa soal semacam vaksin yang diselebritikan sebagai terobosan untuk mengatasi covid sehingga presiden harus mengerahkan pasukan pengaman vaksin itu," ujarnya.
Baca Juga: HRS Borong Gugatan, Pakar: Harus Bertanggungjawab atas Penguasaan Fisik Tanah
Dikatakan Rocky Gerung, setelah melakukan survei hasil malah menunjukan tidak ada efeknya.
"Kalau saya bayangkan metodologi waktu Burhanuddin rapat dengan timnya, dia membayangkan itu," katanya.
Dia menjelaskan bahwa ingin membantu publik mengingat kembali bagaimana selebrasi dari pemberian vaksin, termasuk proses pengamanannya yang ketika itu menjadi berita luar biasa.