Saat itu Artidjo Alkostar disebut Mahfud MD sudah lebih dahulu berada di New York. Saat itu ia sedang bekerja di Asia Watch pimpinan Sydney Jones.
"Pada November 1990 saya berangkat ke Amerika Serikat sebagai 'academic researcher' di Columbia University, New York. Tujuan saya ke Amerika adalah untuk menulis disertasi tentang politik hukum di Indonesia," kata Mahfud MD.
Karena itu selama tinggal di sana, Mahfud MD mengaku dirinya kerap dibantu oleh Artidjo Alkostar yang menjemput dan mengatur tempat tinggal dan urusan administrasinya.
Sehingga dengan begitu urusan Mahfud MD ketika di AS, bisa dikatakan menjadi lebih lancar dan mudah atas bantuan Artidjo Alkostar.
Baca Juga: Daerah Risiko Tinggi Penyebaran Covid-19 Menurun, Jakarta dan Jatim Bebas dari Zona Merah
Tinggal di negara yang sama, Mahfud MD mengungkapkan dirinya dengan Artidjo Alkostar memiliki kegiatan bersama yang dilakukan hingga delapan bulan, seperti salat bersama hingga makan di beberapa restoran.
"Kalau hari Jumat kami janjian ketemu di masjid untuk salat Jumat di Islamic Center. Kalau Sabtu kami makan siang di restoran Asia, termasuk restoran India. Jika ke restoran India Mas Artidjo suka memesan nasi briyani," kata Mahfud MD.
Terakhir kali Mahfud bertemu Artidjo Alkostar pada tahun lalu, 18 Agustus 2020. Sehari sebelum meninggal, Mahfud mendapat kabar dari muridnya terkait masalah kesehatan jantung dan paru-paru Artidjo Alkostar.
Baca Juga: Lapisan Es Pecah di Antartika, Hasilkan Gunung Es yang Lebih Luas dari New York