Disebut 'Durhaka' Saat Pulang Kampung, Irma Suryani: Saya Tak Ingin NKRI Hancur karena Paham Agama yang Salah

- 8 Maret 2021, 19:49 WIB
Irma Suryani Chaniago berharap NKRI tidak hancur oleh pemahaman agama yang salah/
Irma Suryani Chaniago berharap NKRI tidak hancur oleh pemahaman agama yang salah/ /Tangkapan layar YouTube/CyberTV Indonesia/YouTube/CyberTV Indonesia

PR BEKASI - Komisaris Pelindo I, Irma Suryani Chaniago menceritakan kisah pilunya ketika kembali ke kampung halamannya di Maninjau, Sumatra Barat.

Irma Suryani menceritakan, ketika begitu turun dari bandara dia dimaki dengan cacian "anak durhaka".

"Dibilang anak durhaka karena mereka bilang enggak ada orang Sumatra Barat itu mendukung Jokowi," kata Irma Suryani, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube CyberTV Indonesia pada Senin, 8 Maret 2021.

Ditambahkan olehnya, bahwa begitu turun, orang-orang meliriknya dari atas sampai bawah, kejadian yang paling parah adalah ketika dia menyambangi Bandara Surabaya.

Baca Juga: Kajian Islam: Simak Keutamaan dan Manfaat Zikir Pagi dan Petang 

Baca Juga: Kasus Korupsi Dana Bansos Covid-19 Masuki Babak Baru, Hotma Sitompul Disebut Terima Rp3 Miliar

Baca Juga: Jelang Sea Games 2021, Timnas Wanita Indonesia Mulai Jalani Latihan Perdana

Saat sedang di bagian lounge, ada seseorang yang menghampirinya dan bertanya apakah dia Ibu Irma, diakui oleh orang tersebut kalau dia adalah orang Padang.

Orang itu juga bertanya apakah Irma orang Padang atau bukan dan dikatakannya orang Padang tidak ada yang memilih Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mendapat omongan seperti itu, Irma menyuruh orang tersebut untuk menutup mulutnya, siapa yang dipilihnya merupakan hak pribadinya, begitu pun orang tersebut mempunyai haknya memilih yang dia suka.

Baginya, dia memihak Jokowi bukan karena alasan pribadi, tetapi karena keberpihakannya pada NKRI.

"Saya tidak ingin NKRI ini hancur hanya karena pemahaman agama yang salah. Mana sekarang buktinya bela agama? Enggak ada toh? yang ada bela siapa?," ujar Politisi Partai Nasdem tersebut.

Baca Juga: Kolaborasi Delivery Ramah Lingkungan Grab dan Lazada, Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik di Tanah Air 

Hingga akhirnya yang terjadi adalah pemerintah saat ini berhadapan dengan rakyat dan juga rakyat berhadapan dengan rakyat juga.

Disampaikan Irma Suryani, padahal rakyat itu sama-sama satu agama, sama-sama Islam, tidak mau menyalatkan hanya karena mazhabnya yang berbeda menurutnya itu tidak benar.

Dia menilai hal yang seperti itu harus segera diselesaikan dan jangan juga selalu memberikan kritik kepada pemerintah.

"Pemerintah tuh adanya salah terus. Jadi kalau saya sebagai politisi ketika di Komisi IX, saya dikenal sebagai sniper. Sniper itu bukan cuma nembakin pendukung, tapi pemerintah saya tembakin semua lewat menteri-menteri," ucap Irma Suryani.

Baca Juga: Upaya Pemberantasan Korupsi Dinilai Tak Beri Efek Jera, HNW: Publik Melihat Semakin Banyak Dagelan 

Dia menyarankan kepada menteri tersebut jika datang ke Komisi IX hanya membawa program yang copy paste dari tahun sebelumnya maka sebaiknya dia mundur jadi menteri karena hanya membebani Presiden.

Buatnya, perkataan seperti itu bukan lah masalah, sebab untuk bersikap kritis harus konstruktif memiliki solusinya.

"Jangan mengkritisi tapi enggak ada solusi, apalagi caci maki, itu kan nggak menunjukan selera, nggak menunjukkan harkat dan martabat," kata Irma Suryani.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube CyberTV Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x