PR BEKASI - Komisaris Pelindo I Irma Suryani Chaniago mengatakan, kalau dia sempat mengomentari perihal dijadikannya Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Irma Suryani mengatakan jika pada akhirnya seperti ini yang terjadi, yaitu rival di pemilihan presiden tiba-tiba dijadikan sebagai pembantu presiden, maka untuk apa diadakan pemilihan umum (Pemilu).
"Ya ngapain ada pemilu kemarin, ngapain harus sampai berdarah-darah, orang bilang ada yang mengomentari saya di sosial media, emang lagi mens berdarah-darah. Emang gue pikirin lu, lu ga berjuang, lu ga keluar duit, lu ga keluar tenaga, lu ga keluar keringat wajar bilang begitu," kata Irma Suryani.
Baca Juga: Update Terbaru Kebijakan PPKM, Pemerintah Resmi Perpanjang hingga 8 Februari
Namun itu merupakan hal yang penting baginya, karena dia bekerja saat pemilu 2019.
Walau mengatakan tidak bisa begitu, tetapi Irma Suryani mengaku kalau dia paham bahwa yang dilakukan oleh Jokowi adalah untuk membuat situasi lebih kondusif.
Selain itu, keputusan Jokowi tersebut dia menyebutnya sebagai hak prerogatif presiden dan dia tidak mempunya hak untuk turut campur atau mengomentari.
Politisi Nasdem Akbar Faizal mengatakan, di samping soal hak prerogatif yang dimiliki presiden, dalam politik ada hitung-hitungannya dan juga ada teorinya.
Baca Juga: Pencarian Resmi Dihentikan, Sriwijaya Air Akan Tabur Bunga untuk Kenang Para Korban