Adik Ipar SBY Pernah Berikan Pesan pada Moeldoko: Moel, Kalau Kamu Tidak bisa Memberi Jangan Pernah Mengambil

- 10 Maret 2021, 07:47 WIB
Pramono Edhie Wibowo, adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pernah memberikan pesan kepada Moeldoko.
Pramono Edhie Wibowo, adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pernah memberikan pesan kepada Moeldoko. /Twitter @RachlanNashidik/

PR BEKASI - Kisruh internal yang terjadi di Partai Demokrat belum berakhir hingga saat ini.

Tak hanya itu, nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko juga menjadi buah bibir dalam sepekan terakhir.

Karena Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) pada beberapa waktu lalu.

Hal tersebut memicu murka dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Moeldoko Kembali Masuk Kantor Usai Terpilih di KLB, Berikan Intruksikan Eksekusi Sengketa dan Konflik

Baca Juga: Aprilia Manganang Bukan Atlet Pertama, Karnah Sukarta Berubah Jadi Laki-Laki Usai Bermimpi, Simak Kisahnya

Baca Juga: Tanggapi Kasus Korupsi Rumah DP 0 Rupiah, Yunarto Wijaya Sentil Anies Baswedan: What Else?

Sejumlah pihak pun angkat bicara tak setuju dengan keputusan KLB yang dinilai tidak adil.

Namun, tak sedikit juga yang memberi dukungan terhadap Moeldoko dan hasil KLB.

Upayanya 'mengkudeta' Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat sudah berhasil.

Lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara, beberapa hari lalu, Moeldoko dinobatkan sebagai Ketua Umum.

Publik pun banyak yang menentang sikap Moeldoko. Tak sedikit yang mencibir hingga menghujat.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Buka Suara Ungkap Alasan Putuskan Felicia Tissue, Iriana Jokowi Diperlakukan Tak Sopan

Moeldoko dianggap telah merampas partai yang bukan miliknya. Partai yang oleh banyak orang selalu dikaitkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY, Presiden RI ke-6 memang tak bisa dilepaskan dari Partai Demokrat. Di eranya partai itu lahir. SBY pun sempat menjadi Ketua Umum.

Saat SBY menjabat presiden, Moeldoko merupakan Panglima TNI-nya, sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Moeldoko Terngiang Pesan Adik Ipar SBY: 'Moel, Kalau Kamu Tidak bisa Memberi Jangan Pernah Mengambil'".

Kedekatan antara SBY dan Moeldoko yang dulu pernah ada tampaknya tinggal kenangan setelah 'kudeta' terhadap AHY.

Selain dekat dengan SBY, Moeldoko juga merupakan sahabat mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo (alm), yang tak lain adalah adik ipar SBY.

Baca Juga: Akan Segera Diumumkan! Simak yang Harus Dilakukan Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 13 Agar Lolos

Moeldoko saking dekatnya dengan Edhie Wibowo bahkan masih menyimpan kenangan. Nasihat dari Edhie Pramono pun benar-benar masih terngiang di telinga Moeldoko. Ia pun mengakuinya.

Hal itu sempat ditulis Moeldoko saat Edhie Pramono wafat, Juni 2020 lalu. Lewat akun Instagram @dr_moeldoko, 14 Juni 2020, Moeldoko menulis kenangan terhadap almarhum.

"Jenderal Pramono Edhi Wibowo, bukan sekadar Senior bagi saya. Beliau adalah panutan. Kesederhanaan dan integritas beliau menjadi tuntunan dalam pengabdian saya selama ini.

Pernah suatu hari beliau menyampaikan sesuatu, "Moel, kalau kamu tidak bisa memberi jangan pernah mengambil." Ini terngiang terus hingga sekarang.

Hari ini, saya kehilangan seorang senior, seorang panutan. Tapi tanah air tidak pernah kehilangan pengabdian dan jasa seorang @pramonoedhie55. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un," tulis Meoldoko saat itu.

Baca Juga: Catat! Kuota Internet Gratis Kemdikbud 2021 Cair Besok, Simak Info Terbarunya

Terlepas dari pengakuan Moeldoko saat itu, kini nasi sudah menjadi bubur. Keretakan antara SBY maupun AHY dengan Moeldoko sudah tak bisa dihindari.

AHY sendiri setelah Moeldoko mengklaim memegang kendali Partai Demokrat, langsung menyampaikan pernyataan sikap.

AHY sendiri setelah Moeldoko mengklaim memegang kendali Partai Demokrat, langsung menyampaikan pernyataan sikap.

"Saya sih tidak bisa terima dengan akal sehat sebetulnya tetapi ya sudah terjadi," kata AHY saat konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, dikutip Galamedia dari saluran Youtube Agus Yudhoyono pada Jumat, 5 Maret 2021.

Ia memastikan akan melakukan perlawanan atas pelaksanaan kongres tersebut yang dinilainya dilakukan secara ilegal.

Baca Juga: Stimulus Listrik dari PLN untuk 3 Golongan Diperpanjang Sampai Juni 2021, Namun Dikurangi 50 Persen

"Kami yakinkan bahwa itu semua akan kami hadapi dan kami lawan karena kami punya hak dan kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat," katanya.

SBY juga menggelar konferensi pers menanggapi klaim dari pihak Moeldoko.

SBY menyebut bahwa tindakan yang dilakukan oleh Moeldoko tersebut adalah tindakan tidak terpuji dan tidak kesatria dan jauh dari nilai nilai moral.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral," kata SBY.

Lebih jauh, SBY mengatakan bahwa tindakan itu hanya menimbulkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di TNI termasuk dirinya yang pernah memberi kepercayaan dan jabatan kepada Moeldoko.

Baca Juga: Kagumi Jokowi Terima Amien Rais Walau Sering Direndahkan, Ferdinand: Demi Hormati Sepuh

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko)," kata SBY, menegaskan.

"Saya memohon ampun kehadiran Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," tandasnya.*** (Lucky M. Lukman/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah