Sebut Indonesia Masih Kencang Terasa Feodalnya, Ahmad Dhani: Tafsir Pancasila Sekarang Tergantung Ibu Mega

- 11 Maret 2021, 20:12 WIB
Vokalis Ahmad Dhani yang kini menjadi politisi menilai penafsiran Pancasila tergantung Megawati Soekarnoputri.
Vokalis Ahmad Dhani yang kini menjadi politisi menilai penafsiran Pancasila tergantung Megawati Soekarnoputri. /YouTube/CyberTV Indonesia

PR BEKASI - Musisi Ahmad Dhani menyatakan bahwa demokrasi yang ada di Indonesia saat ini hanya namanya saja, tetapi dalam menjalankan sistem pemerintahan sendiri masih terasa rasa feodalnya.

Karena menurut Ahmad Dhani, Indonesia sudah menjadi negara dengan sistem monarki selama seribu tahun lamanya, lebih lama dibandingkan sistem demokrasi yang baru hanya 75 tahun.

"Feodal itu masih ada. Kita kan udah seribu tahun menjadi negara feodal, menjadi negara monarki itu sudah seribu tahun, sementara menjadi negara demokrasi baru 75 tahun. Jadi rasa-rasa feodalisme itu masih ada," kata Ahmad Dhani, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube CyberTV Indonesia pada Kamis, 11 Maret 2021.

Selain itu, mengenai persepsi, dia menyampaikan bahwa makna Pancasila itu tergantung dari seorang pemimpin partainya.

Baca Juga: Sebut Tangisan Darmizal Air Mata Buaya, Syahrial Nasution: Memangnya Yang Bikin SBY Jadi Presiden Itu Kau?

Baca Juga: Pengaduan Konsumen Terkait e-commerce Tempati Urutan Pertama di Tahun 2021

Baca Juga: Maria Vania Terpikat Pesona Kiwil, Rohimah: Seksi Ya, Saya Dulu Waktu Gadisnya Juga Begitu  

Dia menilai tafsir dari Pancasila yang saat ini dinilainya tergantung persepsi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri karena perannya sebagai ketua umum dari partai yang memenangkan Pemilu pada 2014 dan 2019.

"Tafsir Pancasila yang sekarang ya tergantung Ibu Mega, tafsir Pancasila yang sekarang, karena beliau adalah Ketua daripada Partai terbesar yang memenangkan Pemilu 2014 dan 2019," ujar Ahmad Dhani.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube CyberTV Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah