“Jadi terima kasih buat para kadrun yang diam-diam sudah menjadi penggemar berat nyai Dewi Tanjung,” kata Dewi Tanjung.
Sebagai informasi, istilah ‘kadrun’ menurut Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam menjelaskan bahwa baru muncul setelah Pilkada DKI 2012 hingga Pilpres 2019.
Bahkan Asvi menjelaskan, istilah seperti kadrun, cebong, dan kampret, itu bersifat memecah belah.
"Istilah-istilah tersebut yang memecah belah, mengelompokkan kawan dan lawan yang berkelanjutan,” kata Asvi.*** (Silmi Fadillah Meitasnia/Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com)