PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyebut bahwa bahkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tidak akan memberikan persetujuannya terhadap Gerakan Pengambilaihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) secara paksa.
"Bahkan Ibu Megawati tak bakal menyetujui ambil alih paksa Partai Demokrat," kata Rachland Nashidik, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @RachlanNashidik pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Menurut Rachland, Megawati sudah pasti akan dapat memahami perihal legitimasi moral historis dari PDIP, yang sempat menjadi partai korban dari pemerintahan otoriter Orde Baru.
Dia menilai, akan hancur jika ada kader PDIP yang menyetujui dan mensahkan Kongres Luar Biasa yang terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara, dan menurutnya itu sama saja dengan bunuh diri politik.
Baca Juga: PD Klarifikasi Intimidasi Intel ke Kadernya Keliru, Muannas Aladid: Masyarakat Hari Ini Sudah Jenuh
"Ibu Mega pasti memahami, legitimasi moral historis PDIP sebagai Partai korban otoritarianisme Orde Baru akan hancur bila kader PDIP mengabsahkan KLB ilegal Deli Serdang. Itu seperti bunuh diri politik," kata Rachland Nashidik.
Bahkan Ibu Megawati tak bakal menyetujui ambil alih paksa Partai Demokrat. Ibu Mega pasti memahami, legitimasi moral historis PDIP sebagai Partai korban otoritarianisme Orde Baru akan hancur bila kader PDIP mengabsahkan KLB ilegal Deli Serdang. Itu seperti bunuh diri politik.— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) March 12, 2021
Sementara itu, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, telah menerima berkas gugatan yang dilayangkan tim kuasa hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat untuk 10 orang tergugat, termasuk di dalamnya adalah Jhoni Allen dan Darmizal.