"Pelajaran dari kudeta di Sibolangit akhirnya menunjukkan bahwa Istana itu hanya bisa bongkar pasang kekuasaan, tapi dia gak punya arah ke mana kekuasaan," kata Rocky Gerung.
Menurutnya, saat ini dirinya tidak melihat satu sistem yang ada institusinya. Sehingga kekuasaan Istana itu betul-betul mengalami deinstitusionalisasi, karena ambisi ada di mana mana.
"Itu menandakan bahwa negara ini gak stabil, sehingga setiap saat ada variabel baru. Demikian juga ide tiga periode, bisa saja nanti 7 bulan lagi muncul ide itu, dan presiden berubah arah lagi. Jadi kita tetap harus waspada terhadap kekuasan yang tidak melembaga. Ini kekuasaan yang ugal-ugalan sebetulnya," ujar Rocky Gerung.***