Sudah Masuk Jutaan Dosis Vaksin AstraZeneca, Menkes Budi: Kita Baru Tahu Kadalursanya Mei 2021

- 17 Maret 2021, 12:54 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A. /

PR BEKASI - 1.113.600 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca telah tiba di Indonesia, akan tetapi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku baru tahu bahwa vaksin tersebut akan kadaluarsa pada Mei 2021.

Hal tersebut disampaikan Menkes Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menkes, Menaker RI, dan BPOM yang disiarkan kanal YouTUbe DPR RI pada Senin, 15 Maret 2021.

Dengan vaksin AstraZeneca yang akan kadaluarsa dua bulan lagi, penggunaan vaksin asal Inggris tersebut mau tidak mau harus dikebut karena hanya bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu maksimal tiga bulan.

"Yang critical sebenarnya AstraZeneca karena sudah datang, tapi kita baru tahu expired-nya Mei," kata Menkes Budi.

Baca Juga: Arsy Nangis Takut Hari Kiamat, Ashanty: Makanya Enggak Boleh Jadi Orang Jahat dan Licik

Baca Juga: 7 Wilayah di Bekasi Siang Ini Bakal Alami Gangguan Suplai Air, PDAM Tirta Bhagasasi Ungkap Penyebabnya

Baca Juga: Mahasiswa Hong Kong Lakukan Pelecehan Seksual dengan Modus 'Ritual Tingkatkan Hoki'

Ia menjelaskan bahwa masa kadaluarsa vaksin Covid-19 biasanya berkisar dari enam bulan hingga satu tahun.

Namun, ternyata masa kadaluarsa vaksin AstraZeneca lebih pendek lagi.

Alhasil, vaksin AstraZeneca ini terancam hanya buang-buang anggaran karena belum bisa digunakan.

Vaksin AstraZeneca sebanyak 1.1 juta dosis akan digunakan pada vaksinasi kepada kelompok prioritas yang saat ini masih dibahas siapa target penerima vaksin.

Baca Juga: Payudara Model Monica Indah Timbul Benjol Usai di-Filler, Polisi Selidiki Dugaan Malpraktik

Untuk batch 1.1 juta dosis merupakan batch pertama yang datang. Batch vaksin AstraZeneca tahap selanjutnya akan menyusul dalam waktu dekat.

"Kalau enggak salah, datang lagi sekitar 3 juta dosis pada tanggal 22 Maret dan 7 juta dosis pada 22 April," ujar Menkes Budi saat Rapat Kerja Komisi IX DPR, pada Selasa, 16 Maret 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Penundaan distribusi vaksin AstraZeneca, lanjut Menkes Budi, salah satunya menunggu fatwa halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI turut melakukan kajian terhadap vaksin AstraZeneca.

"MUI akan rapat besok atau lusa, sehingga fatwa halal MUI bisa dikeluarkan dalam dua hari ke depan," ucapnya.

Alasan lain vaksin AstraZeneca ditunda, yaitu menunggu konfirmasi hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait efek samping dari vaksin AstraZeneca tersebut.

Ini karena ada laporan kasus pembekuan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca di sejumlah negara Eropa.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah negara menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca karena adanya kasus penggumpalan darah dan ada warga yang meninggal setelah disuntikkan vaksin tersebut.

Namun, WHO mengatakan bahwa tidak ada bukti kasus penggumpalan darah disebabkan oleh vaksin yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah