Akui Terkadang Merasa Dirinya Politisi Gagal, Amien Rais: Saya Gagal Jadi Presiden dan Cuma Jadi 'King Maker'

- 19 Maret 2021, 17:14 WIB
Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais merasa menjadi politisi gagal karena gagal menjadi Presiden RI.
Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais merasa menjadi politisi gagal karena gagal menjadi Presiden RI. /Tangkapan layar YouTube.com/Amien Rais Official

PR BEKASI - Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais mengungkapkan bahwa sebagai politisi, terkadang dia merasa menjadi politisi yang berhasil tapi terkadang juga gagal.

Hal itu disampaikan Amien Rais saat menjadi bintang tamu di acara 'Satu Jam Lebih Dekat" pada Jumat, 19 Maret 2021.

Mulanya, Indi Rahmawati selaku host bertanya pada Amien Rais, apakah dia politisi yang berhasil atau politisi gagal.

"Anda merupakan politisi yang berhasil atau politisi gagal?," tanya Indi Rahmawati," yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat, 19 Maret 2021.

Baca Juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Jonatan Christie: Sangat Tidak Adil, Harusnya BWF Belajar dari Thailand

Baca Juga: Kecewa Atas Keputusan BWF, Anthony Ginting: Tapi Anehnya Pemain Liga Inggris Positif, Pertandingan Tetap Jalan

Baca Juga: Diduga Diskriminasi, Dubes Desra Tawarkan Opsi Paling Ekstrem Pada Otoritas Inggris: Hentikan All England 2021

Amien Rais pun menjawab bahwa dia merasa menjadi politisi yang berhasil saat menjabat sebagai Ketua MPR RI.

"Saya kira kadang-kadang berhasil, kadang-kadang tidak. Ada yang berhasil alhamdulillah, misalnya waktu saya jadi Ketua MPR, saya bisa melakukan beberapa pembaharuan," kata Amien Rais.

"Misalnya sekarang kita menikmati otonomi daerah, lantas tidak ada lagi dwifungsi ABRI, kemudian juga sekarang pemilihan umum langsung memilih gubernur, wali kota, bupati, presiden. Itu langsung, tidak dimonopoli oleh anggota MPR," sambungnya.

Entah serius atau hanya bercanda, Amien Rais lantas mengungkapkan bahwa dia merasa menjadi politisi gagal, karena gagal menjadi Presiden RI.

"Yang gagal, saya gagal jadi presiden," ujar Amien Rais sambil tertawa, yang disambut tepuk tangan penonton.

Baca Juga: SBY Curhat Soal 'Sahabat' yang Lukai Hatinya: Tak Terbayangkan Itu Akan Terjadi, Menabrak Akal Sehat dan Etika

Amien Rais lantas menyebut bahwa selama ini orang-orang lebih mengenalnya sebagai 'King Maker', tapi tidak pernah menjadi 'King'.

"Ya memang, saya kira betul bahwa saya cuma menjadi 'King Maker', tidak pernah menjadi king sendiri. Tapi mudah-mudahan king yang dibuat bersama-sama itu menjadi king yang bagus," kata Amien Rais.

Bahkan menurutnya, sejumlah artikel dari luar negeri pun menyebutnya sebagai 'King Maker'. Meski demikian, Amien Rais mengatakan bahwa dia selalu berusaha untuk merasa puas dengan kedudukannya.

"Jadi ketika saya membaca artikel di berbagai jurnal dari luar negeri, mereka itu menjuluki saya 'King Maker'. Jadi 'King Maker' itu menjadikan seseorang presiden atau wakil presiden, tapi dia sendiri ya harus puas dengan kedudukannya itu," kata Amien Rais.

"Sudah terbukti bahwa tahun 99, saya tidak maju karena perolehan PAN yang cuma 7 persen. Kemudian tahun 2004 jadi 'King Maker' lagi. Sekarang saya tidak tahu, mungkin masih jadi 'King Maker' lagi," sambungnya.

Baca Juga: Bongkar 'Borok' Jhoni Allen, Reza Ali: Biang Kerok, Ini Virus Lebih Ganas dari Covid-19, Anda Bisa Celaka

Lebih lanjut, Amien Rais pun mengungkapkan bahwa dia pun terkadang menyesali beberapa keputusannya sebagai seorang politisi.

"Secara manusiawi, saya kadang-kadang 'wah harusnya tidak seperti itu'," ujar Amien Rais.

Saat diminta menceritakan keputusan apa yang paling disesalinya, Amien Rais mengatakan bahwa itu adalah masalah besar, yang terkadang membuat istrinya marah saat dia menceritakannya kembali.

"Aduh, ini menyangkut masalah yang sangat besar. Kalau saya ceritakan, biasanya istri saya suka marah 'ngapain diulang-ulang lagi'," ujar Amien Rais.

Amien Rais lantas menceritakan bahwa dulu dia pernah diminta untuk maju menjadi calon presiden oleh BJ Habibie, tapi dia menolak.

Baca Juga: Ungkap Alasan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat, Muhammad Rahmad: Kalau Pak SBY Gak Nantang, Belum Tentu Beliau Mau

"Ini peristiwa yang sangat besar. Pada waktu itu, pidato pertanggungjawaban Pak Habibie ditolak oleh MPR. Malam hari itu rapat di Kuningan, semua partai ada di sana, kecuali PDIP dan PKB. Kemudian ada urusan dari TNI, ABRI, Polri, utusan daerah dan golongan," kata Amien Rais.

"Di situlah saya diminta Pak Habibie, 'Mas Amien, Anda besok siang maju sebagai capres karena kami-kami sudah setuju Anda akan menjadi wakil kami'," sambungnya.

Menurutnya, seandainya saat itu dia menerima tawaran tersebut, tentu dia akan langsung terpilih menjadi Presiden RI, mengingat banyaknya dukungan padanya waktu itu.

"Waktu itu komputer otak saya berpikir kalau saya didukung oleh TNI, ABRI, Polri, utusan daerah dan golongan, Golkar, Partai Keadilan, PPP, PAN, dan lain-lain, tentu jadi," kata Amien Rais.

Baca Juga: Akui Digeret-geret Hingga Ikut KLB Demokrat, Marzuki Alie: Sebetulnya Saya Itu Bosan dengan Dunia Politik

Namun, Amien Rais memutuskan untuk menolak tawaran tersebut, karena saat itu MPR sudah memproyeksikan pengangkatan Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden dan wakil peresiden. Sehingga dia tidak mau dianggap mencuri jabatan tersebut.

"Tapi akhirnya nurani saya mengatakan 'jangan', karena waktu itu saya sudah proyeksikan Gus Dur jadi presiden. Jadi saya tidak mau mencuri dalam tikungan itu," ujarnya.

"Sudahlah itu bukan kaveling saya, kavelingnya Gus Dur. Akhirnya saya mengetok palu menjadikan Gus Dur presiden dan Mbak Megawati wakil presiden. Itulah yang masih saya ingat sampai sekarang," tutur Amien Rais.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Talk Show tvOne


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah