Disebut Jadi Ketua Partai Gagal Kudeta, Gede Pasek Ungkit Masa Lalu Andi Arief

- 21 Maret 2021, 20:52 WIB
Politisi Hanura Gede Pasek Suardika (kiri) tanggapi kicauan Andi Arief (kanan) soal KLB Partai Demokrat.
Politisi Hanura Gede Pasek Suardika (kiri) tanggapi kicauan Andi Arief (kanan) soal KLB Partai Demokrat. /Kolase foto Twitter/@G_paseksuardika dan /Antara

PR BEKASI - Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura, Gede Pasek Suardika menanggapi cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief yang menyatut namanya dengan menyebut Gede Pasek sebagai Ketua Umum dari Partai Gagal Kudeta.

Gede Pasek menyahut pernyataan tersebut dengan menyebut Demokrat memiliki ketua umum yang suka memakai sabu dan mengigau.

"Ooo bukan Partai Sabu Bersama? Katanya yang jadi Ketumnya yang suka nyabu dan ngigau," cuit Gede Pasek, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @G_paseksuardika pada Minggu, 21 Maret 2021.

Sebelumnya, Andi Arief 'menyindir' dengan mengucapkan selamat atas lahirnya partai lokal yang telah dideklarasikan di Deli Serdang.

Baca Juga: Produknya Dituding Jadi Alat Mata-mata, Elon Musk Dikabarkan Akan Tutup Tesla di China

Baca Juga: H-1 Pengumuman SNMPTN 2021, Berikut Link Pengumuman dan 12 Link Mirror yang Dapat Digunakan

Baca Juga: Perayaan Mandi di Sungai Gangga 'Kumbh Mela' Dikhawatirkan Akan Menaikan Kasus Covid-19 di India 

Dia menyebut bahwa nama partai lokal tersebut adalah Partai Gagal Kudeta dengan Gede Pasek sebagai Ketua Umum, Jhoni Allen sebagai Sekretaris Jenderal, dan Muhammad Rahmad menjadi Ketua Majelis Tinggi.

"Selamat atas lahirnya Partai Lokal yang dideklarasikan di Deli Serdang. Nama partainya sama dengan Partai Gagal Kudeta (PGK). Ketum Gede Pasek, Sekjen Jhoni Allen, Ketua Majelis Tinggi Muhammad Rahmad," kicau Andi Arief.

Lebih lanjut, beberapa kali Gede Pasek tampak diduga mengomentari perihal polemik yang terjadi di dalam Partai Demokrat.

Dia mengatakan ada fenomena kebakaran jenggot ketika fakta demi fakta sejarah hadir di permukaan.

Menurutnya, sejarah tidak akan bisa dimanipulasi ketika pelaku sejarahnya masih dapat mengungkapkan kesaksian.

Baca Juga: Viral, Santri Pecinta HRS: Semoga Allah Balas Perilaku Buruk Jaksa ke Cucu Darah Dagingnya Rasulullah SAW 

"Ini bukan drakor, lagu apalagi puisi. Sehingga tidak perlu bangun narasi mengiba-iba," katanya.

Dia pun sempat menanggapi soal perkataan dari mantan istri pendiri Partai Demokrat, Vence Rumangkang, dengan menautkan cuitan dari anak almarhum Vence yakni, Vera Febyanthy.

Kicauan Gede Pasek terbaru yang diduga juga berkaitan dengan Demokrat adalah menyatakan kopi itu pahit tetap diminati.

Dia melanjutkan jamu memang pahit tapi menyehatkan, menurutnya hanya orang berpikiran sehat menikmatinya. Dikatakannya bahwa hal yang sama pun terjadi pada fakta sejarah.

"Begitu juga fakta sejarah, jika sekarang tawon-tawon menyengat ngawur karena tidak bisa terima pahitnya fakta sejarah maka saya paham. Mereka tawon bermental abdi dalem," cuit Gede Pasek.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah