Potensi Bandara Kuabang Besar, Jokowi Minta Menhub Tambah Jadwal Penerbangan ke Maluku Utara

- 25 Maret 2021, 06:15 WIB
Presiden bertolak ke Maluku Utara resmikan bandara dan tinjau vaksinasi.
Presiden bertolak ke Maluku Utara resmikan bandara dan tinjau vaksinasi. /ANTARA/Biro Pers Setpres/ANTARA

PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar paling tidak minimal dalam seminggu ke depan terdapat dua jadwal penerbangan menuju bandara Kuabang.

Hal itu disampaikan Jokowi ketika meresmikan Terminal Penumpang Bandara Kuabang di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Selebihnya Jokowi meminta agar jadwal secara bertahap ditambahkan lagi agar semakin banyak jadwal penerbangan menuju bandara Kuabang tersebut.

"Pagi hari ini (Rabu) saya perintahkan kepada Menteri Perhubungan dan Dirjen untuk di airport Kuabang ini paling tidak secepatnya diusahakan minimal seminggu dua kali flight menuju ke sini  sehingga nanti kalau keadaan normal 'bukannya' tidak terlalu kencang," kata Jokowi.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah Habib Rizieq Dipastikan Dipenjara Seumur Hidup? 

"Sudah ada tahapan dua kali seminggu kemudian baru naik lagi ke keadaan normal tiga kali sehari," sambung Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 25 Maret 2021.

Permintaan kepada Budi Karya Sumadi itu lantaran sebelumnya Bandara Kuabang yang bisa menerima dua penerbangan komersil, kini sedang tidak ada lagi disebabkan Covid-19.

Saat pandemi diketahui bandara dengan lintasan sepanjang 2.400 meter itu biasanya digunakan untuk penerbangan pesawat sewa saja.

Sementara Bandara Kuabang yang dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp300 miliar tersebut, diharapkan menjadi penghubung udara untuk meningkatkan pariwisata dan semakin menggeliatkan ekonomi yang ada di Maluku Utara.

Baca Juga: Resmikan Jembatan Cibuni, Ridwan Kamil Ingin Majukan dan Buka Akses di Jabar Selatan 

"Sekarang ada bandara artinya apa? Kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain dan waktunya, jamnya sudah ditentukan kalau tidak akan ditinggal pesawat. Itu juga membangun kedisiplinan baru, membangun peradaban," ujar Jokowi.

Dikatakan Jokowi bahwa pembangunan infrastruktur, termasuk di dalamnya adalah membangun daya saing dengan daerah lain sehingga ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ini yang juga harus kita tahu bahwa membangun infrastruktur bukan hanya melulu fisik, tidak, tapi juga membangun sebuah kompetisi, membangun competitiveness daya saing," kata Jokowi.

Untuk diketahui bahwa bandara Kuabang merupakan alternatif dari Bandara Sultan Babullah di Ternate yang dekat dengan daerah Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.

Jika dibandingkan dengan lokasi Bandara Sultan Babullah yang berdekatan dengan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono yang aktif dan kerap mengganggu operasional, posisi Bandara Kuabang dinilai lebih aman.

Baca Juga: Dikabarkan Menikah di Masjid Istiqlal, KUA Sawah Besar Akui Belum Terima Berkas Pernikahan Atta-Aurel 

Sebab posisi Bandara Kuabang berjarak 85 km dari Sofifi itu sangat strategis dan tidak terdampak kedua letusan gunung sehingga Kemenhub menilai Bandara Kuabang memiliki potensi besar dan layak untuk dikembangkan.

Selain itu Bandara Kuabang juga digadang-gadang bisa membuka aksesibilitas dari dan ke Kabupaten Halmahera yang memiliki banyak potensi wisata seperti pantai Luari, taman laut Tupu-Tupu, Tagalaya dan Pawole, pulau Kakara dan lainnya.

Selain melayani orang dan barang, Bandara Kuabang juga dianggap dapat mendukung operasional pertambangan emas di daerah Gosowong, Kabupaten Halmahera Utara yang dikelola perusahaan pertambangan PT. Nusa Halmahera Minerals.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x