Baca Juga: Desak KPK Usut Tuntas Korupsi Hambalang, Razman Arif: Demokrat Hancur Dimulai dari Hambalang
Padahal menurutnya, semua kawannya yang terlibat korupsi Hambalang sudah dimasukkan ke dalam jeruji besi dan menebus semua kesalahannya.
"Sebagian besar kawan kami yang terlibat sudah menderita, sudah dimasukkan ke tempat yang harus dimasukkan karena kesalahan, tetapi ada yang tidak tersentuh hukum yang juga menikmati hasil dari pembangunan ini, sampai hari ini belum. Mudah mudahan segera ya," tutur Max Sopacua.
Oleh karena itu, Max Sopacua mendesak KPK untuk kembali mengusut kasus korupsi Hambalang, supaya hukum bertindak adil dan tidak ada orang lain yang menderita lagi.
"Mudah-mudahan dari tempat ini kami serukan lembaga hukum dalam hal ini KPK untuk menindaklanjuti apa yang belum dilanjutkan, terhadap siapa saja yang menikmati (hasil korupsi) Hambalang. Jangan dibiarkan orang lain menderita," ujar Max Sopacua.
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat versi KLB, Razman Arif Nasution juga mendorong KPK untuk mengusut kembali kasus korupsi Hambalang.
Pasalnya, Partai Demokrat versi KLB memiliki kesaksian para kader yang mengetahui tentang kasus tersebut dan siapa-siapa saja yang terlibat di dalamnya, serta ke mana saja uang hasil korupsi itu mengalir.
"Maka, ini pintu masuk bagi KPK untuk mengusut itu, ada pengakuan Yulianis terhadap saudara Ibas. Di sini saya catat angkanya ada 550.000 USD ada juga 200.000 USD. Kenapa ini gak diusut?," kata Razman Arif Nasution.
Baca Juga: Ramai Isu Presiden 3 Periode, Ahmad Syaikhu: Jangan Jadi Presiden, Tapi Jadilah Kepala Desa!