PR BEKASI - Wasekjend Partai Demokrat Muhammad Rifai Darus mengkritik pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menuding adanya pertarungan ideologi di internal Partai Demokrat.
Rifai Darus menyebut seseorang seperti Moeldoko sangat tidak layak membahas sesuatu yang berkaitan dengan ideologi, mengingat dirinya sendiri kini sedang berusaha merebut paksa Demokrat.
Selain itu, Rifai Darus menuturkan bahwa yang disampaikan Moeldoko terkait adanya ancaman suatu ideologi di Demokrat merupakan khayalan yang dibuat oleh kubu mereka sendiri.
“Halusinasi Anda soal ideologi sudah tak lagi dalam domain yang pantas dan layak,” kata Rifai Darus, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @RifaiDarusM, Senin, 29 Maret 2021.
Halusinasi anda soal ideologi sudah tak lagi dalam domain yang pantas dan layak. Tuduhan ini menjurus pada fitnah yang serampangan.
Berbicara Ideologi itu tak akan lepas dari namanya suritauladan Tuan.-mrd-#SelamatkanDemokrasi #demokratbersamaahy pic.twitter.com/cUlsP30FC7— Muhammad Rifai Darus (@RifaiDarusM) March 28, 2021
Baca Juga: Habib Rizieq Sebut Ganggu Umat Kristen Hukumnya Haram, Refly Harun: Kalau Perspektif Hukum Jelas
Baca Juga: Dampak dari Insiden Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Pertamina Buka Posko Kesehatan bagi Warga
Lebih lanjut, Rifai Darius juga menyatakan tudingan terkait adanya pertarungan ideologi itu merupakan fitnah yang memang sengaja dibult oleh Moeldoko cs.
“Tuduhan ini menjurus pada fitnah yang serampangan,” ucap mantan Ketua Umum KNPI tersebut.
Ia menasehati Moeldoko, bahwa bila berbicara tentang ideologi, maka akan melekat di dalamnya suatu sikap yang disebut denngan suritauladan.
“Berbicara Ideologi itu tak akan lepas dari namanya suritauladan Tuan,” ujarnya.
Baca Juga: Video Lawas Gus Dur Soal Bom Terorisme Viral Lagi: Bisa Saja Pelakunya Aparat Kami Sendiri
Oleh karenanya, itulah mengapa baginya Moeldoko tidak layak untuk berbicara perihal ideologi, karena mantan Panglima TNI tersebut juga tidak memberikan contoh yang back tenting hal itu.
“Tidak usah sok membahas ideologi, jika cara anda merebut partai saja tidak berbasiskan ideologi bangsa kita ,” ucap Rifai Darus.
Menurutnya perbuatan Moeldoko yang ingin mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat sendiri sangat tidak mencerminkan ideologi yang dimiliki oleh bangsa ini.
Baca Juga: Video Lawas Gus Dur Soal Bom Terorisme Viral Lagi: Bisa Saja Pelakunya Aparat Kami Sendiri
“Merebut dalam senyap, menikam dalam gelap,” ujarnya.
Sebelumnya, Moeldoko selaku Ketua Umum tandingan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu, menyatakan akan menyelamatkan Partai Demokrat dari ancaman suatu ideologi yang teridentifikasi berbahaya.
“Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Moeldoko.
Baca Juga: Tim Densus 88 Amankan Empat Terduga Teroris di Jakarta dan Bekasi, Ini Perannya Masing-masing
Bahkan, melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko, Minggu, 28 Maret 2021 tersebut, Moeldoko menyebut pergerakannya ini bukan saja untuk menyelamatkan Partai Demokrat saja, akan tetapi juga untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman ideologi berbahaya tersebut.
“Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan demokrat, terapi juga bangsa dan negara,” ujarnya.***