Sebelumnya, pelaku bom bunuh diri tewas seketika akibat ledakan bom dalam aksi terornya di Gereja Katedral, Makassar, Minggu, 28 Maret 2021, pukul 10.30 WITA.
Usai melakukan penyelidikan terkait aksi serangan tersebut, pihak kepolisian menyampaikan bahwa pelaku berinisial L dan YSF. Diketahui keduanya merupakan sepasang suami-istri yang baru menikah sekitar enam bulan yang lalu.
Selain itu, sebelum melancarkan aksi terornya, salah satu pelaku yang berinisial L telah berpamitan kepada orangtuanya serta meninggalkan sebuah surat wasiat .
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konfrensi persnya di Mapolda Sulawesi Selatan Makassar, Senin, 29 Maret 2021.
“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya, yang isinya berpamitan dan mengatakan siap untuk mati sahid,” kata Kapolri Listyo Sigit.
Baca Juga: Berhasil Tangkap 4 Terduga Teroris, Polda Metro Jaya Temukan Sejumlah Bahan Peledak
Hingga saat ini, polisi telah berhasil meringkus tujuh orang lainnya yang diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Gereja katedral Makassar tersebut. Mereka tergabung langsung dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021.
"Tujuh orang dalam proses penyidikan, kemudian meninggal dua orang. Jadi total semua sementara 9," kata Ramadhan.***