PR BEKASI - Wartawan Forum News Network (FNN), Edy Mulyadi mengaku enggan menanggapi maraknya aksi terorisme yang terjadi belakangan.
Edy mengungkapkan bahwa temannya saja, seorang pendukung Jokowi atau disebut "Jokower" tidak percaya soal penyerangan seorang wanita terduga terorisme ke Mabes Polri kemarin.
"Males merespons pemberitaan soal bom yang terjadi di Makassar, apalagi kemudian ditambah lagi penyerangan Mabes Polri kemarin," ujar Edy.
Dia mengaku bergaul dengan beberapa teman yang berkantor di dekat Mabes Polri, yakni di sekitar Jl. Trunojoyo yang tidak percaya dengan kejadian tersebut.
Baca Juga: Mendikbud: Jika Sudah Vaksinasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Boleh Diterapkan Sekarang
Baca Juga: Kemenag Umumkan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1442 H Dilakukan 12 April 2021
"Itu mereka padahal mereka dunianya betul-betul berbeda loh teman-teman, bahkan boleh dibilang mohon maaf 'Jokower' yang nyaris tidak peduli dengan hal-hal seperti Habib Rizieq dan Islam," ucapnya.
"Melihat adegan tadi baik langsung dari jendela-jendela lantai atas maupun lihat videonya mereka gak percaya bos, mereka gak percaya," sambung Edy.
Namun Edy tidak mau menduga hal tersebut adalah rekayasa, dia hanya ingin menyampaikan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengait-ngaitkan aksi terorisme belakangan dengan FPI, khususnya Habib Rizieq.
"Saya hanya bicara bagaimana ada pihak-pihak tertentu sebut saja penguasa yang sengaja mem-framing bagaimana peristiwa-peristiwa teror bom segala macam itu dikait-kaitkan dengan organisasi yang telah dibubarkan yaitu FPI," tuturnya.
"Khususnya dikaitkan dengan Habib Rizieq yang kini telah menjalani persidangan yang dipaksakan secara zalim," sambungnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube BANG EDY CHANNEL, Kamis, 1 April 2021.
Fenomena ini menurut wartawan FNN tersebut dapat dikaitkan dengan ceramah Habib Rizieq beberapa tahun yang lalu yang menyebut bahwa barang-barang bukti terorisme yang ditemukan akan dikaitkan dengan FPI.
"Bagaimana nanti ada teroris, ada yang kemudian dinisbatkan, dikaitkan dengan Habib Rizieq, dengan FPI melalui drama-drama, melalui adegan demi adegan yang dikondisikan sedemikian rupa," ucapnya.
Kemudian nantinya, sambung Edy Mulyadi, akan ada penggerebekan polisi dan penyitaan barang bukti berupa seragam dan kartu anggota FPI serta poster Habib Rizieq.
Baca Juga: HNW Ungkap Penyebab Adanya Terorisme, Mulai dari Ketidakadilan hingga Salahnya Pemahaman Beragama
Dengan alasan itu, dirinya yakin bahwa para penguasa di negeri ini telah menjadikan Habib Rizieq target.
"Para penguasa negeri ini telah menjadikan Habib Rizieq sebagai musuh besar yang harus dihabisi, kita gak tahu persis apa motivasinya," tuturnya.
Sebelumnya. dugaan senada juga datang dari pengamat terorisme Sidney Jones mengenai adanya obsesi pemerintah yang seolah-olah memaksakan keterkaitan terorisme dengan FPI.
Menurut Sidney, munculnya dugaan tersebut berhubungan dengan peristiwa pembaiatan massal ISIS di Makassar pada 2015.
berbicara mengenai dugaan adanya obsesi pemerintah seolah-olah Front Pembela Islam (FPI) terkait dengan terorisme.
Sidney menilai adanya dugaan itu berhubungan dengan peristiwa pembaiatan massal ke ISIS di Makassar pada 2015.
"Saya kira sekarang ini seperti ada obsesi pemerintah dengan FPI seolah-olah ini membuktikan bahwa FPI terkait terorisme," kata Sidney.
Pengamat terorisme itu mengatakan bahwa, tiga bulan setelah pembaiatan massal tersebut, FPI mengeluarkan pernyataan sikap serta menjauhkan diri dari peristiwa pembaiatan itu.***