Kesaksian Sofyan Tsauri Saat Ditangkap Densus 88: Setiap Saya Ucapkan Takbir, Semakin Keras Mereka Siksa Saya

- 4 April 2021, 09:00 WIB
Mantan anggota Polri, Polres Depok, Sofyan Tsauri yang sempat menjadi teroris dan tergabung dalam jaringan Al-Qaeda Asia Tenggara.
Mantan anggota Polri, Polres Depok, Sofyan Tsauri yang sempat menjadi teroris dan tergabung dalam jaringan Al-Qaeda Asia Tenggara. /Facebook Sofyan Tsauri

"Saya pun mengangkat tangan, lalu di tarik oleh Densus 88 untuk tiarap di jalan, lalu kaki saya dirantai dan tangan saya diborgol, anak-anak saya pun berteriak, 'Abii-Abiii' ," ucapnya.

Setelah tangannya diborgol dan kakinya diikat dengan rantai, Sofyan pun dimasukkan ke dalam mobil, saat itu juga mata Sofyan dilakban dengan kuat agar tak bisa melihat apapun.

Baca Juga: Sebut Ada Paradoks dalam Isu Terorisme, Pengamat: Tangkap Pelaku KM 50 Susah, Ungkap Teroris Demikian Mudah 

"Saya pun mulai dibentak-bentak, 'Hei b*ngsat kamu, kamu pengkhianat Polisi kan? Kamu gabung teroris kan, kamu tahu tidak, kelompokmu membunuh Briptu Boas, kamu yang nembak kan'," ucap Sofyan.

"Mereka terus membentak marah kepada saya, 'Hei Sofyan, kamu dari Aceh kan, ngaku saja kamu', saya pun lemas perbuatan saya terbongkar," sambungnya.

Salah seorang anggota Densus 88 pun mengucapkan hal ini kepada Sofyan, "Kamulah yang memberi senjata kepada teroris kan, dari mana senjata-senjata itu, kau dapatkan dari mana senjata itu, kamu yg mengdoktrin anak-anak Aceh kan, kamu bendahara Al-Qaeda kan."

Malam itu menjadi malam pertamanya dengan Densus 88, tepat 11 tahun yang lalu, 6 Maret 2010, Densus 88 memukuli seluruh tubuhnya.

Baca Juga: Sosiolog Tertawa Mudik Lebaran Dilarang Tapi Objek Wisata Boleh Buka: Kebijakan kayak 'Ingus' 

"Mereka mulai memukuli wajah saya, perut, dada, dan dari tulang kering hingga paha. Entah berapa ratus kali pukulan itu terus mendarat di tubuh saya, saya hanya bisa beristighfar dan sesekali takbir, setiap saya mengucapkan Takbir semakin keras mereka menyiksa saya," ucapnya.

"Inilah pengalaman menyakitkan selama saya hidup, terbacoknya saya dan digebukin di dalam kereta belum seberapa sakitnya dibandingkan malam pertama bersama Densus 88," tutup Sofyan.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah