Meski demikian, AHY mengingatkan semua kadernya bahwa sebagai sesama manusia harus selalu membuka pintu maaf untuk mereka yang telah melakukan kesalahan.
Namun menurutnya, seseorang yang menyesali perbuatannya, tentu harus berjanji agar tak kembali melakukan kesalahannya dulu.
"Dilihat sikap dan perilakunya, apakah ada perubahan? Ini tidak serta-merta hitam putih, tapi proses dan biasa di organisasi. Namanya pembinaan organisasi, berarti pembinaan manusia, yang tidak bisa sama rasa sama rata. Harus dicek satu-satu karena beda-beda setiap orang," tutur AHY.
"Saya mencegah jangan sampai kemudian kita tidak bisa memaafkan mereka semua," sambungnya.
Oleh karena itu, AHY mengtakan, kepada siapa pun yang akan kembali bergabung ke dalam Partai Demokrat dan menyampaikan penyesalan, itu adalah hak, karena pihaknya tidak pernah mencari masalah sejak awal.
Sementara itu, terkait Partai Demokrat versi KLB yang berencana menggugat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), AHY mengaku tidak gentar dan siap menghadapinya.
Meski demikian, AHY menyarankan agar pihak-pihak KLB memikirkan kembali rencana tersebut, jangan sampai malah menggali masalah yang lebih dalam lagi.
"Kami selalu memiliki kesiapan untuk bisa menghadapi situasi apapun. Tapi saran saya pikir-pikir lagi, nanti jangan sampai justru menggali lubang yang lebih dalam lagi," kata AHY.