PR BEKASI - Usulan adanya pembacaan doa lintas agama yang diutarakan Menteri Agama Yaqut Qoilil Qoumas atau Gus Yaqut menuai apresiasi dari sebagian pihak.
Namun tidak sedikit yang mempertanyakan bahkan mengkritik usulan tersebut.
Menjawab polemik tersebut, Gus Yaqut menyatakan wacana pembacaan doa lintas agama yang sempat dilontarkan masih sebatas saran untuk internal Kementerian Agama.
"Itu kan bersifat internal, di lingkungan Kemenag. Itupun hanya untuk kegiatan berskala besar seperti dapat besar seperti Munas (musyawarah nasional)," kata Gus Yaqut.
Hal itu disampaikan pria yang juga Ketua Umum GP Ansor tersebut saat dikonfirmasi wartawan seusai mengisi seminar pemikiran di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur.
Gus Yaqut pun menjelaskan alasannya kenapa usulam tersebut muncul, menurutnya, pembacaan doa lintas agama didasari dari asumsi bahwa Kementerian Agama tidak hanya menaungi satu agama saja tetapi semua agama yang ada dan diakui di Indonesia.
"Ingat, ini Kementerian Agama. Menaungi semua agama yang diakui di negara ini. Bukan Kementerian Islam yang hanya menaungi satu agama Islam saja," katanya menegaskan.