Selain itu, Petugas Cargo Acceptance (AVSEC) harus memastikan bahwa setiap pengiriman HP tidak memuat merek Vivo.
Hal tersebut harus dibuktikan dengan packing list yang tersedia, dan atau pemeriksaan phisik secara acak atau random check terhadap kargo.
"Semua unit personil operasional kargo untuk mengimplementasikan Standard Operating Procedure (SOP) secara konsisten dan dimonitor dengan baik guna aspek safety dan security tetap terjaga," demikian isi surat CIN tersebut.
Larangan yang tercantum dalam surat CIN tersebut kemudian dikonfirmasi oleh pihak Garuda Indonesia.
"Terima kasih telah menunggu. Untuk saat ini dapat kami informasikan mengenai CIN tersebut benar bahwa semua ponsel tipe merek Vivo dilarang diterima/diangkut melalui kargo udara. Terima kasih. - Santi," tulis akun @garuda_cargo.
Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W Berpotensi Menguat, BNPB Surati Semua Pemprov Agar Waspada
Terima kasih telah menunggu. Untuk saat ini dapat kami informasikan mengenai CIN tersebut benar bahwa semua ponsel tipe merek Vivo dilarang diterima/diangkut melalui kargo udara. Terima kasih. - Santi— Garuda Indonesia Cargo (@garuda_cargo) April 13, 2021
Sebelumnya, Hong Kong Air Cargo mengumumkan kerja sama dengan jaringan logistik milik Alibaba, Cainiao, untuk pengiriman ke Manila, Kuala Lumpur, dan Bangkok.
Adapun kargo yang terbakar di Hong Kong diketahui untuk pengiriman HP Vivo ke Bangkok.***