Mardani Ali Sera lantas mengingatkan Jokowi agar tidak terlalu banyak menyerap partai politik sebagai koalisi, dan biarkan sisanya menjadi oposisi.
"Di bulan Ramadhan meminta Pak Jokowi agar lebih baik ikuti reformasi birokrasi, miskin struktur tapi kaya fungsi," ujar Mardani Ali Sera.
"Tidak perlu banyak-banyak yang di pemerintahan, karena yang di pemerintahan itu sudah punya kekuasaan, anggaran, ASN, aparat, makanya partai politiknya cukup, sisanya oposisinya aja," sambungnya.
Saat disinggung apakah tugas PKS sebagai oposisi akan semakin berat ke depannya, ketika PAN resmi tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan seluruh stakeholder.
"Ada saat ini hukum sentimen publik, maka kita coba untuk berkomunikasi dengan seluruh stakeholder," ujarnya.
"Jangan cuma kami yang oposisi indoor tapi kita juga bekerja sama dengan oposisi outdoor, mahasiswa, civil society, media, ayo kita sama-sama menjaga pemerintah, karena power tends to corrupt and absolute power corrupt absolutely," tutur Mardani Ali Sera.
Meski demikian, Mardani Ali Sera menilai bahwa tokoh kunci dari reshuffle kabinet adalah keputusan Jokowi sebagai presiden.
"Sebetulnya Pak Jokowi kata kuncinya, kalau Pak Jokowi ingin husnul khatimah enakan ada koalisi dan oposisi yang jauh lebih seimbang, dan itu sehat buat 2024, karena ada konstentasi karya dan gagasan," kata Mardani Ali Sera.***