PR BEKASI - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama memberikan tanggapan terkait hilangnya mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia di jenjang pendidikan tinggi, seiring terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP SNP).
Haris Pertama mempertanyakan, jika kurikulum pendidikan Pancasila dihilangkan bagaimana nasib para penerus bangsa di masa depan.
"Jika kurikulum pendidikan Pancasila menghilang, bagaimana nasib para penerus bangsa di masa depan? Saat masih ada saja, ideologi para penerus bangsa sudah berantakan," kata Haris Pertama, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @knpiharis, Sabtu, 17 April 2021.
Jika kurikulum pendidikan Pancasila menghilang... bagaimana nasib para penerus bangsa di masa depan??? Saat masih ada saja, ideologi para penerus bangsa sudah berantakan hehehe, ya ga tweeps ?— Haris Pertama (@knpiharis) April 16, 2021
Menurutnya, terbitnya peraturan yang menghilangkan kurikulum pendidikan Pancasila merupakan akibat dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang merupakan lulusan luar negeri.
Oleh karena itu, Haris Pertama pun menyerukan tagar reshuffle Nadiem Makarim, mengingat dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet.
"Inilah akibat jika menteri pendidikan diambil dari lulusan luar negeri, tidak paham bagaimana kurikulum Pancasila itu sangat penting untuk masa depan generasi bangsa Indonesia. #ReshufleNadiemMakarim," kata Haris Pertama.
Menurutnya, saat ada kurikulum Pancasila, masih ada orang Indonesia yang tidak hafal Pancasila, sehingga dibentuk badan khusus yang fokus pada penanaman Ideologi Pancasila di masyarakat.