"Selama ini Pak Ahok bekerja dengan sangat baik, dan banyak hal positif yang kita dengar dari apa yang dilakukan Pak Ahok," sambungnya.
Namun menurutnya, jika keberadaan Ahok di dalam Kabinet Indonesia Maju akan menimbulkan kontroversi, hal itu tentu akan mengganggu kinerja ke depan.
"Saya kira kalau itu menimbulkan kontroversi, itu akan mengganggu langkah kerja ke depan. Sehingga kita butuh kabinet yang kerja, fokus, dan tidak banyak kontroversi, baik yang sifatnya politis, suka tidak suka," kata Andreas Pareira.
Andreas Pareira pun menilai, saat ini Jokowi membutuhkan kabinet yang lebih tenang, sehingga diharapkan semua menteri bisa fokus dalam bekerja.
"Sehingga kabinet itu lebih adem, lebih tenang, bisa lebih fokus pada pekerjaan. Saya kira itu yang lebih penting, ketimbang kita berspekulasi tentang nama," kata Andreas Pareira.
"Bisa jadi orang yang profesional, kalau menimbulkan kontroversi, saya kira masih banyak yang lain, yang punya kemampuan pantas memimpin kabinet tanpa harus menimbulkan kontroversi," sambungnya.
Andreas Pareira lantas menuturkan bahwa pengangkatan seorang menteri, harus kembali pada tujuan awal adanya reshuffle kabinet.
"Sehingga kembali pada tujuan reshuffle ini, kalau kita lihat dari tujuan awal, dua hal yang berkaitan dengan perubahan-perubahan yang sedang berjalan yaitu kementerian baru yang akan dibentuk," ucapnya.