Baca Juga: Kasus Kendaraan Roda Dua Masuk Tol, Jasa Marga Ingatkan Denda dan Bahaya bagi Pelanggar
Fadli Zon mengatakan terkait peristiwa G30S/PKI, Hilmar Farid ingin menangkal bahwa PKI sebagai penyiksa para jendral dalam peristiwa itu.
"Ia coba menepis penyiksaan terhaap para Jenderal di Lubang Buaya dengan hasil visum. Ia mau belokkan sejarah," ujarnya.
Sebelumnya, nama Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan ikut mencuat akibat hilangnya nama pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari dalam buku Kamus Sejarah Jilid I besutan Kemendikbud tersebut.
Hilmar Farid mengungkapkan buku Kamus Sejarah tersebut telah dibuat pada masa Mendikbud Muhadjir Effendy.
"Draf naskah buku Kamus Sejarah Jilid I disusun tahun 2017. Ini jelas sebelum masa jabatan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim," kata Hilman Farid dalam keterangannya, Selasa, 20 April 2021.
"Karena pada saat itu tahun anggaran sudah berakhir, sebagai pertanggungjawaban kami tetap melaporkan draf naskah yang belum selesai tersebut dalam format pdf," sambungnya.
Hilmar Farid mengatakan kini ia telah meminta seluruh buku Kamus Sejarah Modern tersebut ditarik dari peredarannya karena ingin disempurnakan kembali muatan dalam buku itu.
"Untuk memastikan isu ini tidak berlarut, saya sudah instruksikan untuk menurunkan semua buku yang terkait sejarah modern sampai ada penyempurnaan yang lebih cermat," ucapnya.