Azzam Mujahid: Bipang Ambawang Ini Tunjukkan TWK Bukan untuk Pegawai KPK saja

- 8 Mei 2021, 17:39 WIB
Aktivis kemanusiaan Azzam Mujahid merespons Presiden Jokowi soal kuliner Bipang Ambawang saat Lebaran.
Aktivis kemanusiaan Azzam Mujahid merespons Presiden Jokowi soal kuliner Bipang Ambawang saat Lebaran. /Instagram/@azzmizzulhaq/

PR BEKASI - Aktivis kemanusiaan Azzam Mujahid Izzulhaq mengingatkan bahwa pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat belanja online kuliner Bipang Ambawang Pontianak, Kalimantan Barat, harus dijadikan pelajaran.

Jokowi dalam pidatonya mengajak masyarakat untuk membeli oleh-oleh lebaran, salah satunya Bipang Ambawang secara online karena mudik telah dilarang oleh pemerintah.

Bipang merupakan singkatan dari babi panggang, yakni kuliner khas Kalimantan Barat.

Sontak pidato Jokowi tersebut viral di media sosial dan mendapat tanggapan yang beragam dari warganet karena oleh-oleh lebaran adalah khas dari perayaan umat Islam, sementara bipang adalah salah satu makanan yang diharamkan Islam.

Baca Juga: Bantah Pemberhentian Pegawai KPK Tak Lolos TWK, Mantan Jubir KPK: Itu Basisnya UU, Bukan Alih Status

"Karena masih dalam suasana pandemi pemerintah melarang mudik dan untuk bapak ibu yang rindu masakan atau kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh bisa memesannya secara online," kata Jokowi dalam satu video yang dibagikan di media sosial.

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, empek empek Palembang, bipang Ambawang Kalimantan dan lain-lain tinggal pesan dan makanan kesukaan kesukaan akan sampai di rumah," sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Azzam Mujahid berucap bahwa tak hanya pegawai KPK yang seharusnya dites wawasan kebangsaan, tetapi Jokowi juga.

Hal tersebut disampaikannya karena Jokowi diduga telah salah mengucapkan jenis makanan yang pantas untuk dijadikan oleh-oleh Lebaran.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @AzzamIzzulhaq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x