Sebelumnya, dia juga menyampaikan bahwa dalam sejarah tidak ada penguasa yang menginginkan rakyatnya menjadi pintar.
"Dalam sejarah, tidak ada cerita penguasa pengen rakyatnya pintar. Eh," ujar Taufik Damas.
Lebih lanjut, seperti yang terjadi saat ini, fenomena penyebutan istilah 'cebong-kadrun' sendiri tak pernah lepas semenjak Pemilihan Presiden 2019 berakhir.
Baca Juga: Polemik Pidato Jokowi Soal Bipang Ambawang, Roy Suryo: Sudahlah Maafkan, Presiden Juga Manusia
Masih banyak masyarakat yang saling menuduh dan memberikan istilah tersebut kepada orang yang pro atau kontra pemerintah tanpa tedeng aling-aling.
Fenomena tersebut semakin terlihat jelas dengan berbagai isu yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.
Seperti saat demo UU Cipta Kerja pada Oktober lalu atau saat menanggapi polemik yang terjadi pada Habib Rizieq Shihab serta para anggota KAMI dan aktivis yang dilaporkan dan ditahan.
Namun, yang baru-baru ini terjadi adalah isu dari Bipang Ambawang, yang cukup menjadi bahan kontroversi di ranah media sosial.
Baca Juga: Sebut PKI Terlihat Jelas dari Jokowi Usai Promosikan Babi Panggang, Gus Najih: Innalillahi
Tak sedikit yang mempertanyakan maksud dari Jokowi mengajak masyarakat membeli online makanan seperti Bipang Ambawang, di saat membicarakan larangan mudik.