UAS mengatakan, kaum Yahudi Israel ternyata berkeyakinan bahwa akan turun messiah (dajjal) yang mereka anggap sebagai juru selamat yang dijanjikan tuhan.
UAS menjelaskan bahwa menurut kepercayaan mereka, messiah akan turun dengan syarat orang-orang Yahudi mesti kembali ke negeri yang dijanjikan tuhan mereka, yakni Palestina yang di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsa.
"Messiah sedang menunggu dan melihat ke bawah, kalau dia tengok di bawah masih banyak gurun pasir, dia tidak mau turun, dia ingin melihat hijau. Kalau sudah dibentang karpet hijau baru dia turun ke bawah," ungkapnya.
"Yang dimaksud dengan hijau itu adalah ditanami tanaman-tanaman hijau dan ketika Israel masuk ke Palestina, mereka ambil tanah Itu lalu mereka hancurkan rumah orang Islam. Mereka buat tembok panjang, penjara terbesar dan terpanjang di dunia adalah Palestina," sambungnya.
"Mereka kurung orang palestina, mereka buat tembok beton tinggi yang panjangnya 700 km lebih, bayangkan umat Islam terisolir," kata UAS menambahkan.
Baca Juga: Aksi Kekerasan ke Warga Palestina Kian Brutal, NU Serukan Agar Israel Dijatuhi Sanksi Internasional
UAS pun mengingatkan kepada umat Muslim di Indonesia agar jangan menganggap permasalahan di Palestina bukan umat Muslim di Indonesia.
"Jangan sampai mengatakan, 'Ini kan masalah politik, Indonesia ya Indonesia, Palestina ya Palestina'. Antum tidak mengerti masalah dunia, Palestina adalah masalah umat Islam. Kenapa tidak yakin?" ucapnya.
"Yahudi ajarannya dibuat-buat, ajarannya mitos tapi mereka punya keyakinan yang luar biasa, mereka rebut Palestina, mereka kuasai, dan mereka hancurkan negeri musuh atas dasar apa? Keyakinan bahwa messiah akan datang," sambung UAS.